Ambon,MollucasTimes.com-Dalam upaya mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang dan tinggi badan dibawah standar, perlu dilakukan program startegis untuk mencegah hal tersebut.
Demikian Sekertaris Kota Ambon, Drs. Agus Ririmasse, AP, M.Si disela Launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), Rabu 02/03/2022.
“Salah satu program yang perlu dilakukan adalah melalui ketahanan pangan yang mengangkat kearifan lokal adalah Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dimana pemanfaatan potensi pangan lokal yang sehat, lezat, bergizi, serta kekinian, melalui kegiatan teori dan praktek pengolahan pangan oleh para ahli gizi ahli kuliner lokal,” terangnya.
Ririmasse mengatakan, BKKBN sebagai pelaksana percepatan penurunan stunting diarahkan untuk mengejawantahkan program ini ditengah masyarakat.
“Bagaimanan tidak? dalam menyiapkan generasi Emas 2045 stunting masih menjadi masalah utama yang jika tidak diatasi akan menghambat momentum generasi Emas. Oleh sebab itu sebagai perpanjangan tangan, Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ambon dan BKKBN Provinsi Maluku, melaunching kegiatan DASHAT,” jelasnya.
Launching DASHAT ini diselingi Diskusi Asyik Pendidikan Kependudukan atau yang disingkat Dakdikduk guna mendukung program percepatan penurunan Stunting di Indonesia, khususnya di Kota Ambon dengan sasaran anak remaja, calon pengantin dan pengantin baru, ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang memiliki anak balita, tokoh agama dan tokoh masyarakat, tim pendamping keluarga serta sasaran lainnya dengan tujuan memberikan informasi dan edukasi tentang Stunting.
Sementara itu, hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukan terjadi penurunan angka stunting dari 27,7 persen ditahun 2019 menjadi 24,4 persen di tahun 2021.
“Walaupun angka Stunting ini menuru, namun angka tersebut masih dinilai tinggi mengingat WHO menargetkan angka Stunting tidak boleh lebih dari 20 persen,” terangnya.
Untuk Kota Ambon sendiri pada tahun 2021 lalu, telah ditetapkan 12 lokus stunting yang ada di 4 kecamatan, namun di tahun 2022, meningkat menjadi 38 lokus di 5 Kecamatan.
“Semua lokus ini akan terus kita pantau perkembangannya dalam upaya mempercepat penurunan stunting sehingga komitmen pada tahun 2024 angka stunting bisa ditekan hingga 14 persen dapat terwujud,” pungkasnya.
Peluncuran program Dahsat dan Dakdikduk di Kampung Keluarga Berkualitas Kelurahan Kudamati, turut dihadiri oleh Ketua TP- PKK Kota Ambon, yang juga Mama Parenting, Ibu Debbie Louhenapessy serta perwakilan Kepala BKKBN Provinsi Maluku.(MT-01)