Ameth,Nusalaut,moluccastimes.com-Sejumlah SD di Kecamatan Nusalaut saat ini berada dalam kondisi memprihatinkan, sebagai bukti fenomena wajah lembaga pendidikan yang sangat buram dan gelap. Karena itu harus ada perhatian Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk memperbaikinya.
Demikian Anggota Legislatif DPRD Maluku Tengah, Izaac Sitaniapessy, SE, di Negeri Ameth, Kamis 14/03/2024.
“SD 35 Maluku Tengah di Ameth misalnya, dalam ruang belajar mengalami kebocoran sehingga jika musim hujan tiba, siswa tidak dapat belajar dengan tenang. Hal ini sangat mengganggu konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran,” aku Sitaniapessy.
Selain itu, menurutnya, bangunan sekolah itu juga dinilai salah dalam perencanaan pembangunan.
“Dalam lingkungan sekolah dibangun sekitar empat bahkan lima toilet atau WC. Herannya sekolah yang tidak begitu luas itu memiliki banyak WC, dan yang digunakan atau difungsikan selama ini hanya satu WC. ini namanya mubasir,” terangnya.
Bahkan lanjutnya, dalam kompleks sekolah ternyata dibangun rumah untuk Kepala Sekolah.
“Rumah Kepala Sekolah berada ditengah-tengah kompleks sekolah. Dirasakan ini tidak efisien dan juga mubasir, mengapa? hingga kini rumah yang telah dibangun dengan baik itu tidak ditempati oleh Kepala Sekolah,” timpalnya.
Pemilik suara terbanyak di dapil 6 dalam Pileg 2024 dan lolos sebagai anggota DPRD Maluku tengah untuk periode kedua itu menyayangkan kondisi tersebut.
“Sekolah yang adalah sarana pendidikan tetapi tidak layak untuk difungsikan sebagai lembaga yang telah menelurkan banyak profesional muda. Dari sekolah ini lahir Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Marthinus Hukom; secara kebetulan saya juga dibesarkan dalam lembaga pendidikan ini, serta banyak saudara lain yang menjadi orang penting di bidang masing-masing,” sesalnya.
Politisi asal partai Golkar itu menambahkan jika bicara tentang pendidikan, memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Itu tertuang dalam mukadimah UUD 1945 bahkan setiap warganegara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak. Tetapi yang terjadi di Nusalaut ini terbalik dari apa yang diundangkan oleh pemerintah,” Sitaniapessy berargumen.
Oleh sebab itu, lanjutnya, dirinya sebagai anak negeri yang dibesarkan dalam lingkungan SD Negeri 35 Maluku Tengah menggugah Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk memperhatikan hal dimaksud.
“Dinas Pendidikan Maluku Tengah harus turun dan melihat kondisi yang miris ini untuk kemudian diperbaiki. Bagaimana nanti kita dapat menghasilkan generasi emas 2045 jika fasilitas pendidikan yang dimiliki tidak memenuhi syarat mendapat pendidikan yang layak,”? ucapnya dengan nada tinggi.
Diakuinya selain SD Negeri 35 Maluku Tengah di Ameth juga ada SD lainnya yang mengalami kondisi yang sama.
“SD Negeri 220 Titawai, kemudian SD Negeri Sila (gabungan antara siswa Leinitu dan Sila) merupakan fenomena wajah pendidikan yang sangat buram dan gelap. Seharusnya walaupun jauh dari ibukota Kabupaten tetapi pendidikan merupakan hal prioritas. Jika tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia maka fasilitas pendidikan harus menjadi perhatian,” lugas pria tampan itu
Ditegaskan, sebagai anak negeri, dirinya juga memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan yang ada.
“Tetapi seberapa besar bantuan yang harus kami berikan, karena untuk pembangunan, revitalisasi bangunan anggarannya ada di pemerintah baik pusat maupun daerah. Tinggal bagaimana pemerintah daerah menyikapinya,” ucap ayah dua anak itu.
Incumbent yang kembali melenggang ke Gedung Putih DPRDMalteng itu meminta agar dalam pembangunan sekolah harus diperhatikan perencanaan dengan baik.
“Sehingga kemudian sarana dan prasarana pendidikan tidak menjadi mubasir tetapi sebaliknya efisien dan memberikan dampak positif bagi kelangsungan proses belajar mengajar sehingga kedepan menghasilkan generasi emas yang cerdas menyongsong 2045,” tandasnya.(MT-01)