![]() |
Penumpang KM Doloronda yang protes Pemda |
Ambon,mollucastimes.com-Terkait dengan proses karantina terhadap puluhan penumpang KM Doloronda dari Pulau Jawa, Makassar, Bau Bau yang sementara dikarantina di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku, Wailela-Rumahtiga maupun pada kawasan lain di Kota Ambon, merupakan tanggungjawab dan kewenangan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus (Covid-19) Provinsi Maluku.
Hal tersebut ditegaskan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH, Jumat 03/04/2020 kepada mollucastimes menyusul adanya tudingan para penumpang yang merasa tidak diperhatikan oleh Pemerintah Kota Ambon.
“Harus dipahami bahwa walaupun lokasi karantina itu berada di wilayah Kota Ambon, namun untuk proses melakukan karantina bagi para penumpang merupakan tugas dan kewenangan dari Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus (Covid-19) Provinsi Maluku. Ini aturan yang telah disepakati oleh Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon,” jelasnya.
![]() |
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH |
Diakui lelaki paruh baya yang masih terlihat energik ini, masalah ini harus didudukkan pada porsinya.
“Kita (Pemerintah Kota Ambon) akan membantu jika diminta oleh Pemerintah Provinsi Maluku. Dalam melakukan tugas kita harus tahu batas kewenangan yang telah disepakati. Tetapi hal ini juga menjadi perhatian sehingga tidak seperti saling melempar tanggungjawab. Kita harus memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat terkait tugas masing-masing sehingga tidak terjadi salah pemahaman,” papar ayah lima anak ini.
Seperti yang diinformasikan oleh sejumlah media, para penumpang penumpang KM Doloronda dari Pulau Jawa, Makassar, Bau-Bau yang dikarantina di Kompleks LPMP Provinsi Maluku tersebut bersitegang leher dengan petugas keamanan.
Menurut mereka, mereka tidak diperhatikan antara lain dalam urusan makan hingga penanganan medis yang harus dilakukan kepada mereka.
“Kami ini juga manusia yang harus diperlakukan sama seperti yang lainnya. Jangan kami dibiarkan seperti ini. Mana tanggungjawab Pemerintah Daerah,?” teriak salah satu penumpang yang merasa kecewa.
Akibatnya, petgas keamanan tidak kuasa lagi menahan mereka sehingga para penumpang tersebut keluar dari kompleks dan kembali ke rumah mereka tanpa ada penanganan lanjutan. (MT-01)