Angka Stunting Berfluktuasi Di Passo, Posyandu Intensifikasi Data Sesuai Identitas Ortu

by -74 Views

Passo,Ambon,Moluccastimes.com-Penambahan angka prevelensi Stunting di Negeri Passo disebabkan adanya anak Stunting yang bukan berasal dari dalam Negeri Passo.

Demikian Ketua TP PKK Negeri Passo, N. Rikumahu, S.Th kepada Moluccastimes.com, Jumat 04/08/2023.

“Penambahan jumlah anak Stunting itu bukan sepenuhnya warga masyarakat Passo tetapi dari luar Passo,” tegasnya.

Dikatakan jumlah anak Stunting di Passo adalah 80 puluh lebih anak.

“Dalam tiga bulan terjadi fluktuasi, dari delapan puluhan turun menjadi dua puluh sembilan kemudian naik lagi menjadi tiga puluh tujuh orang. Perubahan angka ini terus memacu kami melakukan tugas dan tanggungjawab lebih intensif,” aku Tupamahu.

Beranjak dari fkutuasi tersebut, pihaknya melakukan intensifikasi melalui Pemberian Makanan Tambahan (PTM) dan bergizi kepada anak-anak yang terdata sebagai Stunting. 

“Hal ini dilakukan oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang dibantu oleh TP PKK Negeri Passo. Mekanismenya dilakukan secara rutin selama sembilan puluh hari mulai dari pagi, siang, sire dan malam hari dengan makanan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan anak. Karena itu, proses dilakukan melalui kunjungan door to door,” jelasnya.

Tupamahu menyebutkan, angka Stunting di Negeri Passo tidaklah sebanyak yang terdata.

“Maksudnya, jumlah yang terdata itu merupakan akumulasi dari anak-anak yang bukan anak Negeri Passo. Pasalnya ketika hari penimbangan Posyandu, banyak orangtua yang membawa balita untuk menimbang namun kebanyakan dari mereka bukan warga Passo. Setelah melakukan penimbangan dan sebagainya, ternyata balita mereka termasuk dalam kategori Stunting dan kurang gizi, sehingga dicatat. Nah itu yang mengakibatkan jumlah Stunting bertambah,” sebutnya.

Lanjutnya, sesuai dengan arahan Penjabat Wali Kota Ambon, mekanisme pemeriksaan di Posyandu harus disertai identitas orang tua.

“Setiap pemeriksaan Posyandu, orangtua yang membawa balita harus menunjukkan identitas yaitu KTP dan Kartu keluarga (KK). Sehingga jika ditemukan ada balita yang bukan dari dalam Negeri Passo, tetapi dilakukan pelayanan pemeriksaan namun dipisahkan dari warga Passo. Sehingga memudahkan untuk menghitung jumlah balita Stunting di Passo,” ulas ibu tiga anak itu.

Dirinya berharap, dengan mekanisme tersebut, dapat mengetahui jumlah pasti balita Stunting khususnya di Passo.

“Semoga semuanya berjalan dengan baik sehingga kita dapat memetakan berapa jumlah balita di Passo yang Stunting dalam upaya intensifikasi melalui PTM sehingga Passo juga berkontribusi menurunkan prevelensi Stunting di Kota Ambon,” pungkas wanita yang juga adalah seorang guru itu. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *