Benahi Pemprov Maluku, Lewerissa Mulai Dari Tata Kelola Birokrasi : Tidak Ada Like & Dis-like

by -62 Views

“Sebab itu, tidak ada promosi jabatan di Provinsi Maluku atas dasar suka (lika) atau tidak suka (dislike) . Kita akan menjadi satu tim kerja besar guna merealisasikan visi dan misi yang sama untuk Maluku yang maju seperti yang tertuang dalam Sapta Cita Lawamena,” jelas Lewerissa.

Ambon,moluccastimes.id-Tata kelola birokrasi merupakan hal penting dan utama dalam Sapta Cita.

“Kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar namun sebaliknya tidak tertata dengan baik sesuai posisinya, tidak akan memberi kontribusi bagi kemajuan Maluku,” aku Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Senin 10/0372025.

Ditegaskan pengisian jabatan, promosi, dan mutasi harus berdasarkan kompetensi, kemampuan kapasitas, dan karakter yang baik.

“Sebab itu, tidak ada promosi jabatan di Provinsi Maluku atas dasar suka (lika) atau tidak suka (dislike) . Kita akan menjadi satu tim kerja besar guna merealisasikan visi dan misi yang sama untuk Maluku yang maju seperti yang tertuang dalam Sapta Cita Lawamena,” jelas Lewerissa.

Disisi lain, dirinya juga menyinggung efisiensi anggaran yang diamanatkan Presiden Prabowo.

“Kita harus merancang program yang relevan terkait dengan kepentingan masyarakat. Terutama dipermudah dalam era digitaliasasi sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kemudian juga meningkatkan pengawasan secara internal, agar setiap kebijakan internal yang dibelanjakan harus dipergunakan dengan bertanggung jawab,” ayah tiga anak itu menegaskan.

Pria smart itu juga mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi investasi yang sehat untuk membantu pembangunan di Provinsi Maluku.

“Healty Investmen atau investasi yang sehat, yang patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan yang berlaku, merupakan standar utama. Kita berharap, ini membuka kesempatan kepada putra putri daerah untuk bekerja, dengan tujuan utama menurunkan tingkat pengangguran serta angka kemisikinan,” Lewerissa berargumen.

Terakhir, pria berkumis itu menyinggung proyek Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port.

“Secara perlahan, nomenklatur akan dirubah. LIN itu kita bicara terkait industrialisasi dan hilirisasi sektor perikanan, dimana potensi sumber daya perikanan dan kelautan di Laut Banda, Seram dan Arafura mensuplai 37% kebutuhan ikan nasional. Dengan hal ini, Maluku bisa menjadi daerah yang tidak hanya menjual ikan dalam bentuk mentah, tetapi juga diharapkan ada pabrik pengalengan ikan, abon ikan dan sebagainya untuk memproduksi ikan dalam bentuk bahan siap jadi,” terang Lewerissa.

Lanjutnya, beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani salah satu proyek strategis nasional, Maluku Integrated Port atau Pelabuhan Terpadu Maluku.

“Sangat diharapkan agar proyek ini benar-benar teralisasi sehingga membawa kemajuan bagi Maluku dan yang terutama adalah kesejahteraan masyarakat di Provinsi Seribu Pulau ini,” kuncinya.

Seluruh penjelasan Lewerissa tersebut, dirangkum dalam Dialog Interaktif “Satu Jam bersama Gubernur Maluku” yang diselenggarakan RRI Ambon di Studio Program 1, yang didampingi Kepala Dinas Kominfo Maluku, Drs. Melkias Mozes Lohy, MT. (MT-01)