![]() |
Wali Kota Ambon bersama Direktur Bureau Waardenburg |
Culemborg,NL,mollucastimes.com-Satu lagi, hasil kunjungan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, SH beserta rombongan ke Belanda disamping pembaharuan MoU dengan Kota Vlissingen adalah persetujuan Kota Ambon akan dijadikan Pilot Project pengelolaan penggunaan wadah penanaman mangrove yang terbuat dari kulit kentang oleh Konsultan Penelitian dan Sarana Independen (BESE) Ecosystem Restoration Product.
“Konsultan penelitian tersebut bernama Bureau Waardenburg Ecology & Landscape ini akan menjadikan Kota Ambon sebagai Pilot Project pengelolaan penggunaan wadah untuk menanam mangrove yang terbuat dari kulit kentang. Ini merupakan hal menarik karena baru pertama kali dilakukan di dunia. Dan, kita bersyukur bisa menjadi lokasi pertama uji coba pengelolaan tersebut,” akunya bersemangat saat mengunjungi konsultan penelitian dan sarana independen yang bekerja di bidang ekologi, alam, lingkungan serta desain lansekap di kawasan Culemborg, Belanda tersebut Kamis 12/12/19.
![]() |
Waardenburg sedang memberikan penjelasan |
Dijelaskan selama ini, mangrove yang ditanam tidak seluruhnya dapat bertumbuh. “Hal tersebut dikarenakan mangrove harus ditanam di tepi pantai dengan arus kuat, dan tentunya memiliki wadah yang menahan bibit sehingga tidak terbawa arus dan bisa tumbuh. Nah, proyek ini membuat wadah untuk menanam mangrove terbuat dari kulit kentang yang diproses sedemikian rupa sehingga menyerupai kawat ram,” jelasnya.
Louhenapessy mengatakan, hal ini menjadi perhatian bagi Indonesiia sehingga kedepan dapat dikembangkan di Indonesia juga.
“Sejalan dengan langkah preventif dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI untuk mencegah tsunami dengan melestarikan tanaman pantai, maka proyek ini sangat baik dikembangkan di Indonesia,” imbuhnya.
![]() |
Foto bersama |
Dirinya berharap uji coba yang akan dilakukan akan berhasil.
“Yah, kita berharap semoga dengan uji coba tersebut nantinya berhasil dan kedepan menjadikan kita sebagai penyalur tunggal untuk Indonesia. Sebab yang kita lihat proyeknya tampak sangat sederhana tetapi membawa dampak yang luar biasa untuk menghalangi abrasi, menyelamatkan lingkungan pantai serta lingkungan hidup manusia. Untuk Kota Ambon, pantai yang paling layak untuk diujicobakan adalah pantai dengan arus kuat yaitu sepanjang pantai Leitimur Selatan,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Bureau Waardenburg Ecology & Landscape, EW (Eelco) Waardenburg mengatakan proyek yang dilakukan terbagi atas tiga sektor yaitu Ekologi Akuatik dan Laut; Alam dan Lansekap serta Ekologi Burung.
“Dalam proyek terdapat bidang penelitian dan pemantauan, Penilaian dampak, Proyek Internasional, Sistem informasi dan statistik, Perencanaan dan manajemen, Legislasi dan regulasi, Metode penelitian inovatif serta Pendidikan dan komunikasi. Semuanya diatur secara teratur,” jelas Waardenburg.
Dirinya sangat berharap proyek pertama yang akan dilakukan di Kota Ambon dapat berjalan dengan baik.
“Harapan kami, ini dapat bekerja dengan baik sehingga mampu mengatasi masalah lingkungan tidak hanya di Kota Ambon saja tetapi kemudian juga kota lainnya di Indonesia,” timpalnya.
Dikatakan, pihaknya sangat merasa terhormat dikunjungi oleh rombongan Pemerintah Kota Ambon.
“Terima kasih kepada Bapak Wali Kota Ambon beserta rombongan yang memiliki ketertarikan dengan proyek ini sehingga bisa mengunjungi kami. Ini menjadi sesuatu yang baik bagi kami disini. Semoga langkah kita kedepan berjalan dengan baik dan membawa dampak besar bagi kehidupan manusia,” tutup lelaki pemilik senyum manis ini. (MT-01)