Desember 2023, Inflasi Maluku Rendah Hasil Strategi & Peran Koordinasi TPID Kab Kota

by -113 Views

Ambon,moluccastimes.com-Pada Desember 2023 tingkat inflasi di Provinsi Maluku rendah dan tetap terkendali. 

Demikian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansah, Kamis 04/01/2024.

“Hal ini merupakan hasil peran koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang terus memperkuat berbagai upaya sinergis, secara intensif untuk meredam tingkat inflasi, khususnya yang berasal dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau. TPID Provinsi maupun Kabupaten/Kota terus merumuskan berbagai strategi untuk meredam risiko tekanan inflasi ke depan. Salah satu kegiatan yang dilakukan pada bulan Desember 2023 adalah kegiatan operasi pasar, rapat penguatan TPIP/TPID, realisasi subsidi ongkos angkut untuk distributor komoditas pangan strategis, dan juga studi banding TPID Maluku ke Kota Madiun sebagai Kota/Kabupaten TPID, serta Kota Nganjuk dalam rangka replikasi strategi untuk pengembangan ekonomi dan pengendalian inflasi di Maluku,” jelasnya.

Diungkapkan, periode Desember 2023, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan Kota di Provinsi Maluku rendah dan terkendali sebesar 0,41% (mtm), dibandingkan dengan realisasi bulan November 2023 yang mengalami inflasi sebesar 0,50% (mtm).

“Realisasi inflasi gabungan tersebut sama dengan inflasi nasional sebesar 0,41% (mtm). Umumnya, tekanan inflasi berasal dari Kota Tual sebesar 0,99% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,51% (mtm). Sementara   Inflasi Kota Ambon Desember 2023 melandai pada angka 0,37% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,57% (mtm),” rincinya.

Dikatakan, inflasi gabungan Kota di Maluku dikarenakan turunnya inflasi pada kelompok Transportasi. 

“Desember 2023, Tarif Angkutan Udara menurun dengan angka inflasi sebesar 0,95% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 7,13% (mtm). Ini sejalan dengan data historis beberapa tahun terakhir, yang diakibatkan  normalisasi permintaan pasca periode puncak kunjungan wisatawan pada bulan sebelumnya. Kemudian sejalan dengan penguatan nilai mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, serta melandainya harga avtur pada Desember 2023,” jelas pria samart ini.

Selain kelompok transportasi, penurunan tekanan dipengaruhi juga dari komoditas bensin yang mengalami deflasi sebesar -0,04% (mtm), akibat penyesuaian harga BBM non subsidi.

“Untuk tekanan harga masih terjadi bersumber dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau  dengan inflasi pada Desember 2023 sebesar 1,02% (mtm). Sedangkan tekanan inflasi dari komoditas hortikultura, antara lain Cabai Rawit, Beras, dan Sawi Hijau yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 21,28% (mtm); 0,61% (mtm); dan 20,47% (mtm). Untuk Cabai rawit merupakan dampak dari El-Nino yang melanda wilayah sentra produksi pemasok Maluku hingga Triwulan I 2024 yang mengakibatkan berkurangnya volume pasokan ke Maluku,” pungkasnya.(MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *