Masohi,MollucasTimes.Com-DPRD Kabupaten Maluku Tengah berang ketika menemukan berbagai fasilitas produksi Merkuri di Negeri Asilulu saat melakukan sidak bersama Dinas Lingkungan Hidup secara langsung ke lokasi yang diduga sebagai tempat penampungan batuan Cinnabar yang kemudian dikelola menjadi Merkuri Senin, 10/04/17.
Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Ibrahim Ruhunussa mengatakan pihaknya sangat marah mendapati kondisi lokasi yang selama ini menjadi isu tempat penampungan batuan Cinnabar telah berubah menjadi lokasi penghasil Merkuri.
“Kami kaget karena ternyata apa yang selama ini dipikir hanya isu, tetapi benar adanya. Saya sudah koordinasi dengan Pemda Malteng melalui Kadis Lingkungan Hidup La Harissa, SE, MAP untuk segera memanggil pihak perusahaan tersebut melalui penanggung jawabnya saudara Venty Kalauw,” tegasnya.
Tambahnya, pemanggilan tersebut untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
“Sebab ini masalah dampak lingkungan yang mengancam kehidupan masyarakat di negeri Asilulu akibat pembuatan dan pengolahan batuan Cinnabar menjadi Merkuri tersebut,” terang Ruhunussa.
Bahkan dirinya menegaskan kepada Pejabat Pemerintah Negeri Asilulu, Ali Mahulette untuk segera melaporkan perusahaan yang memproduksi Merkuri illegal ini ke Polda Maluku untuk di tindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku.
“Produksi Merkuri ini dilakukan harus melalui prosedur serta memiliki lokasi jauh dari lingkungan masyarakat sehingga tidak berdampak pada rusaknya lingkungan bahkan harus memiliki tenaga terampil dan terlatih,” jelas Ruhunussa.
Sedangkan terkait dengan ijin pertambangan, menurutnya ijin merupakan kewenangan dan tanggungjawab Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku.
“Kami merupakan wakil rakyat yang sudah seharusnya berdiri membela hak rakyat. Karena ini persoalan ini harus diselesaikan bila perlu ke rana hukum karena telah meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” tegasnya.(MT-RA)
