Duo Anak Passo, Dipinang Mendagri Pimpin KKT & Kota Ambon

by -117 Views

Ambon,Moluccastimes.com-Dari empat nama penjabat yang mendapat restu dari Menteri Dalam Negeri melanjutkan masa jabatan di Kabupaten Kota di Maluku, dua diantaranya pernah tinggal dan mengeyam pendidikan di Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Mereka adalah Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Drs. Ruben Benharvioso Moriolkossu, MM dan Penjabat Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Melkias Wattimena, M.Si.

Diketahui, Moriolkossu sebelumnya menjabat sebagai Sekertaris Daerah (Sekda) KKT pada 20 September 2021 dan kemudian sesuai keputusan Menteri Dalam Negeri, Tito Carnavian, diangkat sebagai Penjabat Bupati KKT menggantikan Drs. Daniel Indey, M.Si.

Hartje = Hati Yang Baik

Ada panggilan manis dari keluarga dan teman dekat Moriolkussu, Hartje.

“Hartje, nama panggilan dalam keluarga dan itu juga menjadi sapaan kami teman sekolahnya. Hartje itu artinya hati, dan memang sesuai dengan panggilannya, orangnya sangat baik hati dan tulus,” ungkap salah seorang sahabat, Pendeta Deibby Sahertian-Janssens yang kini menetap di Belgia.

Setelah menamatkan pendidikan di SD Negeri 1 Passo, nyong gagah itu melanjutkan ke SMP Negeri 12 Ambon yang terletak di Negeri Lama.

Dengan kepribadian yang menyenangkan, pintar, sopan dan baik, Hartje selalu mendapat perhatian baik dari guru maupun teman-teman sekolah khususnya kaum hawa. Dalam masa tiga tahun disana, pemilik nama yang berarti hati itu, didaulat sebagai Ketua OSIS.

“Anaknya baik hati, pintar, tidak sombong, rendah hati, disiplin, juga tampan. Itu yang membuatnya dikagumi serta disegani saat sekolah dulu, dan menjadi Ketua OSIS,” rinci Sahertian yang ternyata memiliki tanggal kelahiran yang sama.

Setelah mendengar sahabat semasa sekolahnnya menjadi Penjabat KKT, wanita cantik itu merasa bangga.

“Bangganya kita sebagai sahabat adalah Bu Hartje mampu menunjukkan kualitas dirinya dengan sempurna. Bukan saja hatinya yang baik dan tulus tapi memiliki karakter pemimpin, pekerja keras, menjunjung tinggi profesionalisme, jujur dan berwibawa namun tetap sederhana bersahaja menjadikan Bu Hartje itu pemimpin yang teruji sejak masa sekolah hingga saat ini. Jejak kepemimpinannya terekam dengan baik. Apalagi kita semua dibesarkan di Negeri Passo, ini kebanggaan kita bersama baik alumnus SD, SMP, SMU maupun masyarakat Negeri Passo,” tandasnya.

Ruben merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Alm. Purn. Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Marthinus Moriolkossu dan Almh. Sarlotha Lamerburu. Dispilin yang dimiliki rupanya diturunkan oleh mendiang ayahnya yang merupakan seorang anggota Polri. Hidup di lingkungan asrama SPN Passo menjadikannya memiliki ketahanan yang kuat menghadapi tantangan.

Kelahiran Masohi, 3 Mei 1973 itu kemudian melanjutkan ke SMU Negeri 4 Ambon. Setelah tiga tahun menamatkan SMU, Ruben melanjutkan ke Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor.

Usai STPDN, dirinya menjadi camat di Tobelo, Maluku Utara. Tahun 2004 dirinya mengabdi di Kabupaten KKT.

Menikah dengan Renny Matruty dan membuahkan tiga anak menambah kepercayaan dirinya menjadi seorang ayah yang bertangungjawab terhadap keluarga. Tak segan dirinya ke pasar atau sekedar membeli air galon.

Dan setelah menyelesaikan masa jabatan sebagai Sekda, kini dirinya dianugerahkan jabatan baru sebagai Penjabat Bupati KKT.

“Ini amanah, apapun tangungjawab ini akan saya jalankan sesuai dengan sumpah pegawai negeri sipil untuk ditempatkan dimana saja dan kapan saja. Semoga kedepan saya dimampukan oleh Tuhan untuk mengemban amanah ini dengan baik dan benar demi kemaslahatan masyarakat khususnya di KKT,” tandas Moriolkussu. 

Nyong Passo berikut, Bodewin Melkias Wattimena yang dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Ambon pada 24 Mei 2022 sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Tito Carnavian tanggal 13 Mei 2022.

Pria kelahiran 4 Mei 1975 itu mengawali pendidikan pada SD Naskat Ama Ory Passo karena saat itu keluarganya bermukim di lorong Pica Botol, Batu Gong, Negeri Passo.

Masa kecilnya dihabiskan di Negeri Passo. “Tempat bermain saya dulu itu di sekitar rumah raja, main di boku (benteng peninggalan jepang) biasa ikut-ikutan teman-teman. Jadi saya kenal orang Passo,” tuturnya dalam suatu kali pertemuan dengan Moluccastimes.com.

Setelah enam tahun, Bodewin kecil melanjutkan pendidikan ke SMP Hangtuah Halong dan seterusnya ke SMU Negeri Lateri.

Win = Menang

Lahir dari ayah Albert Wattimena dan Elsye Magdalena Wattimena, Win demikian dirinya akrab disapa memantapkan pendidikan di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan Pendidikan S1 di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP).

Win dalam bahasa Inggris artinya menang. Filosofi nama ini terus membawanya naik dalam tiap epidode jabatannya. Tak sampai disitu pria smart itupun melanjutkan pasca sarjana (S2) di Universitas Nusa Bangsa Jakarta.

Perjalanan karier Wattimena diawali sebagai Ajudan Wakil Gubernur, Brigjen Pol Purn Paula Renyaan. Kemudian dirinya ditugaskan sebagai Kepala Seksi Pembangunan Masyarakat Desa di Kantor Camat TNS Kabupaten Maluku Tengah selama empat tahun.

Selang empat tahun Bodewin ditarik menjadi Kepala Sub Bagian Dokumentasi Sekretariat DPRD Maluku. Empat tahun berikutnya diangkat sebagai Kepala Sub Bagian Pengawasan DPRD Maluku.

Kariernya tidak berhenti disitu dirinya ditugasi sebagai Kepala Sub Bagian Anggaran dan Pembayaran selanjutnya sebagai Kepala Bagian Anggaran Sekertariat DPRD Maluku.

Sama seperti Morolkossu yang memiliki sikap rendah hati, Wattmena  diserahi tanggungjawab sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Maluku. Dan tahun 2021 diresmikan sebagai Sekretaris DPRD Provinsi Maluku hingga kini.

Dan oleh karena kehidupan yang rendah hati dan tulus, Pemerintah Pusat lewat Menteri Dalam Negeri memilihnya menjadi Panjabat Wali Kota Ambon pasca berakhirnya masa Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, SH dan Syarif Hadler.

Satu tahun berlalu sejak diangkat menjadi Penjabat Wali Kota pada Mei 2022, hari ini kembali dirinya dipercayakan memimpin Kota Ambon sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri.

Dengan filosofi hidup Pastoralia Politik, dirinya berupaya membenahi apa yang belum selesai di Kota Ambon.

“Tentunya dukungan, support dan doa dari masyarakat Kota Ambon ini penting bagi saya untuk berupaya menyelesaikan berbagai hal yang masih tertinggal dengan pendekatan Pastoralia Politik,” tandasnya.

Bodewin Melkias Wattimena menikah dengan Felisa Maria Kalalo, seorang Polisi Wanita (Polwan) di jajaran Polda Maluku dan dikaruniai tiga orang anak. (MT-01)