Ambon,moluccastimes.com-Program studi (Prodi) Pendidikan Kristen Anak Usia Dini (PKAUD) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon dalam Exhibition Education and Art memamerkan salah satu inovasi yaitu SAWA.
“SAWA kepanjangan dari Sagu Waraka yang telah menjadi salah satu pangan lokal unggulan di Negeri Waraka, Kabupaten Maluku Tengah. Waraka juga merupakan salah satu daerah penghasil sagu. Melihat hasil sagu yang melimpah dan berbekal pengetahuan serta sosialisasi yang saya dapatkan, maka saya berinovasi sagu dapat diolah menjadi tepung serta mie sagu. Dan lewat Expo IAKN Ambon ini, saya ingin perkenalkan SAWA,” ungkap salah satu mahasiswa Prodi PKAUD, Budi Istiarini disela Exhibition Education and Art tahun 2023, Sabtu 18/02/2023.
Diakui wanita yang kerap disapa Rini itu, inovasi yang dibuatnya sejalan dengan profesi sebagai guru PAUD.
“Sebagai guru PAUD saya harus mengedukasi orang tua agar memberikan makanan sehat tanpa pengawet kepada buah hati. Contohnya dengan mengkonsumsi SAWA yang bisa dibuat mie ayam atau mie goreng untuk makanan anak di sekolah,” jelas ibu tiga anak itu.
Diketahui Rini yang merupakan istri Raja Waraka itu memilih kuliah di IAKN karena tuntutan sebagai seorang guru PAUD.
“Di negeri Waraka, kami memiliki PAUD dan ketika ada informasi penerimaan untuk guru PAUD secara online, saya antusias sekali untuk itu. Banyak dampak positif yang kemudian membuat pemikiran saya dirubahkan bahwa sekolah tidak kenal usia yang terpenting dapat berguna bagi banyak orang. Beberapa guru PAUD dari Maluku Tengah, Seram Bagian Barat juga mengambil bagian dalam Prodi PKAUD ini,” paparnya.
Ditambahkan, waktu kuliah seperti biasa namun lewat online.
“Nanti kalau ada kuliah praktek kita harus datang ke kampus. Secara pribadi saya bersyukur karena kuliah mendapat beasiswa. Walaupun banyak tugas namun tetap bersemangat ikut kuliah online,” ungkap Rini yang sudah semester 4 itu.
Hal tersebut dibenarkan Ketua Prodi PKAUD IAKN Ambon, DR. Mercy F. Halamury M.Pdk.
“Untuk Prodi PKAUD, kuliah dilakukan secara online. Namun, jika ada praktek lapangan maka mahasiswa diwajibkan datang ke kampus,” ulas Halamuri.
Diungkapkan Prodi PKAUD berdiri tahun 2018 dibawah Kementerian Agama dengan menggunakan kurikulum secara nasional dan telah terakreditasi baik pada bulan Maret 2022 sekaligus menelurkan wisuda angkatan pertama.
Diakuinya, animo masyarakat juga sangat tinggi terhadap prodi tersebut.
“Hal ini terbukti dengan hasil survei dan sosialisasi yang dilakukan di beberapa kabupaten kota di Maluku. Peminat prodi PKAUD adalah mahasiswa reguler dan para guru PAUD yang memang lulusan SMA. Akibat tuntutan akreditasi PAUD bagi sekolah setaraf PAUD adalah sumber daya manusia, maka guru PAUD berlomba ikut kuliah di IAKN demi penguatan sumber daya manusianya,” jelas wanita manis itu.
Ditambahkan, sesuai denga motto IAKN ‘Harmoni Dalam Perbedaan’ maka IAKN juga menerima mahasiswa non Kristen.
“Mengapa? karena ada 4 Prodi yang memiliki kurikulum umum yaitu Prodi PKAUD, Prodi Pariwisata, Prodi Agama Budaya dan Prodi Pendidikan Sarjana Musik (PSM). Sementara Prodi yang menonjol di IAKN adalah prodi PSM dan Prodi Musik Gereja. Terkait dengan fasilitas sarana dan prasarana IAKN sangat memadai untuk menunjang pengembangan IAKN diantaranya bengkel dan laboratorium untuk praktek, rusunawa bagi mahasiswa serta beasiswa,” jelasnya panjang lebar.
Selaras dengan Expo, maka Prodi PKAUD juga menampilkan berbagai hasil karya mahasiswanya.
“Pada intinya tujuan Expo adalah mempromosikan serta mensosialisasikan IAKN untuk merekrut mahasiswa tahun ajaran baru. Dalam Expo ini juga sekaligus menampilkan hasil karya para mahasiswa dari 13 Prodi, 3 Fakultas dan Pasca Sarjana termasuk prodi PKAUD,” pungkasnya.(MT-01).