Kenaikan Harga Ikan Picu Inflasi Mei 2025

by -31 Views

“Terjadi peningkatan harga pada komoditas perikanan diantaranya Ikan Layang, Ikan Cakalang, dan Ikan Selar, akibat tinggi gelombang Laut Banda dan Laut Arafura secara historis, serta memasuki musim hujan di daerah sentra perikanan,” timpal pria smart itu.

Ambon,moluccastimes.id-Per Mei 2025, Provinsi Maluku mengalami inflasi sebesar 0,80% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,09% (mtm).

Demikian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Mohamad Latif, Selasa 03/06/2025.

“Berdasarkan data BPS, Provinsi Maluku mengalami inflasi pada Realisasi Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku,” aku Latif.

Dikatakan secara spasial, inflasi bersumber dari ketiga kota/kabupaten pembentuknya, yaitu Kota Tual, Kota Ambon, dan Kabupaten Maluku Tengah, yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,48% (mtm), 0,84% (mtm), dan 0,63%
(mtm). Secara tahunan, inflasi Maluku pada Mei 2025 tercatat sebesar 2,24% (yoy), lebih rendah
dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,34% (yoy).

“Tingkatan inflasi tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi Nasional yang mengalami inflasi sebesar 1,17% (yoy),” lugasnya.

Disisi lain, capaian inflasi di bulan ini utamanya disebabkan oleh inflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil inflasi (mtm) sebesar 0,52%.

“Terjadi peningkatan harga pada komoditas perikanan diantaranya Ikan Layang, Ikan Cakalang, dan Ikan Selar, akibat tinggi gelombang Laut Banda dan Laut Arafura secara historis, serta memasuki musim hujan di daerah sentra perikanan,” timpal pria smart itu.

Sedangkan realisasi inflasi Mei 2025 turut didorong oleh inflasi pada Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil inflasi (mtm) sebesar 0,10%.

“Kondisi ini utamanya didorong oleh peningkatan harga komoditas emas perhiasan seiring masih berlanjutnya
tekanan geopolitik dan ketidakpastian global yang mendorong peningkatan harga emas global sebagai safe haven,” beber Latif.

Jalan keluar yang selalu ditempuh adalah upaya optimalisasi berbagai program melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Sejumlah program kegiatan dalam rangka upaya menjaga kestabilan harga antara lain adalah pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting secara rutin; gerakan pangan murah, operasi pasar, pembagian bibit cabai rawit kepada perwakilan sekolah dan masyarakat pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025; kegiatan pencangan gerakan sekolah menanam sebanyak 1.500 bibit cabai rawit di SMK Negeri Pertanian Pembangunan Passo; koordinasi dengan PT. Pelindo dalam rangka mempercepat bongkar muat barang pelabuhan; sera pemantauan stok
ikan secara berkala di UPI (Unit Pengolahan Ikan),” sebut Latif. (MT-01)