Ambon,mollucastimes.com-Gempa yang terjadi pada 26 September 2019 lalu diakibatkan karena adanya patahan lokal yang terjadi di Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
![]() |
Plh Kepala BMKG Kelas I, Andi Ashar Rusdin |
Hal ini diungkapkan Plh Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Karang Panjang Ambon, Andi Ashar Rusdin, S.Si,M.Sc. di sela Rapat Koordinasi Bersama Stakeholder Terkait Dalam Rangka Penanganan Bencana Alam Dan Situasi Kamtibmas Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Rabu 02/10/19.
“Karena itu, BMKG selalu melakukan monitoring gempa susulan. Mengapa terjadi gempa susulan? karena ada bidang yang bergerak mengakibatkan goncangan kuat, nah harus ada deformasi untuk menstabillkan. Inilah yang mengakibatkan terjadinya gempa susulan hingga saat ini,” akunya.
Dikatakan per 2 Oktober 2019 pukul 12.00 WIT telah terjadi 887 susulan namun yang dirasakan oleh masyarakat hanya 94 kali.
“Gempa semakin mengecil dari periode hari pertama sehingga menunjukkan tren penurunan aktivitasnya. Hari pertama pada 26 September terjadi 244 kali gempa kemudian pada 24 jam pertama terjadi 214 gempa hingga menurun pada periode ke enam sebanyak 94 kali,” rinci Rusdin.
Karena itu, lanjutnya, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang jika ada gempa.
“Sebab kalau kita panik akan berpengaruh terhadap psikologis, hal inilah yang mengakibatkan banyak kematian. Tindakan yang paling efektif saat gempa adalah berlindung di bawah meja. Selain ituu mengikuti arahan yang disampaikan oleh BPBD Kota Ambon, jangan terpancing dengan berita hoax termasuk dengan fenomena air surut yang terjadi pagi tadi. Hal ini sangat wajar karena tiap hari terjadi 2 kali air pasang maupun 2 kali air surut,” tandasnya.
Dikatakan, pihaknya juga mengkonter setiap isu yang di media sosial yang bersifat hoax.
“Sehubungan dengan informasi penting, maka BMKG juga membuka layanan informasi BMKG Skala Nasional untuk wilayah I Maluku. Jika ada informasi yang membutuhkan klarifikasi, dapat menghubungi nomor telpon kantor 0911-354931 dan HP operasional 0813 4458 1898. Diharapkan masyarakat dapat menghubungi nomor-nomor telpon tersebut jika membutuhkan informasi lanjutan sehingga tidak ada informasi yang membias,” pungkasnya. (MT-01)