Kota Ambon & Kota Tual Sumbang Deflasi Sesuai Data BPS

by -136 Views

Secara spasial, deflasi bersumber dari Kota Tual dan Kota Ambon dengan deflasi masing-masing sebesar 1,47% (mtm) dan 0,74% (mtm).

Ambon,moluccastimes.id-Tahun 2025, Realisasi Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan kabupaten/kota di Provinsi Maluku mengalami deflasi sesuai data BPS, deflasi dialami sebesar 0,33% (mtm).

Demikian Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku, Muhamad Latif, lewat rilis, Selasa 04/02/2025.

“Capaian tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan realisasi IHK nasional yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,76% (mtm),” lugasnya.

Secara spasial, deflasi bersumber dari Kota Tual dan Kota Ambon dengan deflasi masing-masing sebesar 1,47% (mtm) dan 0,74% (mtm).

“Namun demikian, capaian angka deflasi yang lebih dalam tertahan oleh Kabupaten Maluku Tengah yang mengalami inflasi sebesar 0,46% (mtm),” tandasnya.

Secara tahunan, tekanan inflasi gabungan kabupaten/kota IHK di Provinsi Maluku pada Januari 2025 tercatat 0,76% (yoy).

“Ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,28% (yoy) dan relatif sama dengan inflasi Nasional sebesar 0,76% (yoy),” timpalnya.

Jelasnya, deflasi Provinsi Maluku utamanya didorong oleh Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar, dengan andil deflasi sebesar 1,50% (mtm).

“Bersumber dari pengimplementasian paket stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik 50% bagi pelanggan daya 2.200 VA ke bawah, sebagaimana Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024. Laju deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi di kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 1,02% (mtm),” jelas Latif.

Selanjutnya, Inflasi tersebut didorong oleh peningkatan harga ikan pelagis, utamanya ikan selar, ikan layang, dan ikan tongkol,dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,22% (mtm), 0,19% (mtm), dan 0,07 (mtm).

“Selain itu, akibat terganggunya pasokan di tengah mulai memasukinya musim hujan di Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat yang menyebabkan terganggunya aktivitas perikanan nelayan. Juga komoditas cabai rawit dan cabai merah turut berkontribusi pada inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil masing-masing sebesar 0,18% (mtm) dan 0,17% (mtm) karena gangguan produksi akibat curah hujan yang tinggi pada beberapa daerah sentra produksi,” bebernya.(MT-01)