Kuatkan Pengakuan KMD, KMP Harus Jadi Embrio Musikalitas Melanesia

by -64 Views

Ambon,mollucastimes.com-Dalam rangka memperkuat pengakuan dunia bahwa Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia (KMD), maka penyelenggaraan Konferensi Musik Pasifik (KMP) 2019 harus menjadi embrio perkembangan musik di kawasan Melanesia.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH di sela Konferensi Musik Pasifik, Kamis 28/11/19.

“Untuk mendapat pengakuan dunia sebagai Kota Musik Dunia, kita harus merangkum juga musik di kawasan Melanesia, seperti dari Papua, Nusa Tenggara Timur, Timor Leste yang merupakan satu rumpun Melanesia dengan Ambon. Saya ingin agar Kota Ambon adalah embrionya,” lugas Louhenapessy.

Dikatakan selain itu, persiapan lain adalah pembangunan infrastruktur pendukung. “Dari Kementerian siap mendukung kita. Kita  siapkan lahan dan mereka akan membangun Music Conventional Hall, Museum juga Sekolah Musik. Ini merupakan dorongan serta dukungan bagi kita untuk memantapkan langkah kedepan,” imbuhnya.

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Rico Hayat, sebagai embrio dan pintu masuk musik Pasifik, Kota Ambon harus belajar membina persamaan persepsi tentang Pasifik.

“Dengan menyamakan persepsi tentang musik, kita yakin kemungkinan dapat berkolaborasi kerja sama kedepan dalam berbagai bidang. Ini hal yang cukup menarik dan memberikan dampak yang luar biasa bagi Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia,” timpal Hayat.

Sementara itu, Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies mengatakan Konferensi Musik Pasifik 2019 merupakan program AMO bersama Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif.

“Program tersebut dalam rangka membangun ekosistem bermusik kemudian melihat persamaan dari sisi musik serta menjalin kerja sama dengan negara di kawasan Pasifik. Bahkan kita menginginkan agar melalui kegiatan ini melahirkan ide kreatif sebagai dasar rekomendasi pelaksanaan Konferensi Musik Pasifik selanjutnya. Karena itu, yang terpenting adalah membangun jejaring berskala Internasional sehingga ide yang keluar dari Ambon dapat ditransferkan untuk dunia luar,” papar lelaki berkacamata ini.

Konferensi Musik Pasifik menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Eduardo Soares Franscisco dari Timor Leste; Direktur PPS Sanata Dharma, Gregorius Budi Subanar (Romo Banar); Direktur PPS ISI Jakarta, Johan; PPS ISI Jakarta yaitu Kurniawan Asi Saputro dan Mohamad Pribadi Utama; Elson Umbu Riada dari Nusa Tenggara Timur (NTT); Markus Rumbino dari Papua; Carolis Elias Horhoruw dari Tahuri Hutumuri; Direktur AMO, Ronny Loppies.(MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *