Lanjutkan Amanah & Janji Leluhur, Waraka Bangun Monumen Panas Pela

by -147 Views

Waraka,MollucasTimes.com-Guna melanjutkan amanah serta janji para datuk dan leluhur untuk mempererat persaudaraan antara Peisina Yamalatu dan Risapori Henalatu, maka perlu dibangun monumen Panas Pela di Negeri Waraka.

Hal itu diungkapkan Upu Latu Negeri Waraka, R.Y.B Lailossa SH disela proses peletakkan batu penjuru pembangunan monumen Panas Pela Peisina Yamalatu dan Risapori Henalatu, Senin, 19/12/2022.

“Pembangunan monumen ini adalah janjian dan amanah yang diteruskan kepada kita berdua selaku anak adat dua negeri yang memegang sumpah Pela Darah,” tegas Lailossa.

Dikatakan, Pela Darah merupkan prinsip masyarakat adat Peisina Yamalatu sebagai  suku bangsa Alifuru dan suku Wemale  Pata Lima.

“Ada perjanjian yang mengikat masyarakat Waraka dan Nalahia diantaranya, kedua masyarakat dilarang untuk saling menempati negeri artinya Nalahia tidak boleh tinggal di Waraka dan sebaliknya juga. Selanjutnya kedua pemuda pemudi dari masing-masing negeri tidak diperbolehkan memiliki hubungan (pacaran) ataupun hingga menikah. Sebab ada konsekuensi yang akan diterima oleh mereka,” jelas ayah tiga anak itu.

Dicontohkan, pernah ada kasus dua remaja yang memiliki hubungan pacaran. 

“Pria dari Waraka sedangkan wanita dari Nalahia, sesuai dengan adat yang berlaku si pria hanya menggunakan celana dalam, disalele dengan daun kelapa. Demikian juga dengan wanita tetapi mengenakan pakaian. Keduanya diarak menuju baileo di masing-masing negeri. Setiap tikungan atau perempatan mereka diharuskan berteriak kepada masyarakat bahwa jangan ikuti apa yang mereka lakukan karena telah melanggar aturan adat. Sembari berjalan keduannya diiringi pukulan gong, diikuti oleh anak-anak mulai tingkat SD hingga SMA maupun remaja. Mengapa? hal ini untuk memberikan peringatan dan pelajaran bagi mereka bahwa jika melakukan hal yang sama maka akan ada hukumannya,” jelas Upu Latu Lailossate XX itu. 

Ditegaskan, hukuman yang diberikan hanya satu kali tetapi cukup memberikan efek jera.

Sementara itu, terkait pembangunan monumen Panas Pela, Upu Latu Negeri Nalahia, Drs. Franky J. R Leiwakabessy, M.Si menambahkan, ini merupakan kelanjutan pembangunan monumen yang sama di Nalahia.

“Kita sudah membangun monumen Panas Pela sejak tahun 2015 lalu. Hanya satu tujuan yang ingin dicapai yaitu bagaimana mempererat hubungan kekeluargaan, menjaga kedamaian, keutuhan serta menciptakan suasana yang indah khusunya sehubungan dengan Panas Pela yang telah ditetapkan oleh leluhur,” tandas Upu Latu Risapori Henalatu.

Dirinya berharap monumen yang dibangun serta perhelatan Panas Pela pada esok hari mampu menjembatani hubungan yang semakin harmonis penuh cinta kasih, kedamaian, diantara dua negeri dan bagi anak cucu selamanya.(MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *