“Mengapa saya katakan demikian, karena berulang kali kami lakukan koordinasi dengan sejumlah BUMN maupun BUMD diantaranya Angkasa Pura, Pelindo dan Indomaret maupun Alfamidi, dan mereka bersedia memfungsikan CSR tetapi sayangnya Pemkot belum membuka komunikasi dengan mereka,” tandas Tito.
Ambon,moluccastimes.id-Menanggapi defisit yang dialami Kota Ambon, salah satu solusi yang harus dipikirkan adalah optimalisasi bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari BUMN, BUMD maupun perusahaan yang ada.
Demikian pemikiran Anggota Komisi II DPRD Kota Ambon, Christianto Laturiuw, SE, Sabtu 28/06/2025.
“Nilai defisit seperti yang diungkapkan saudara Wali Kota mencapai Rp.83 miliar. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kita tidak mampu menyelesaikan seluruh program yang ada. Karena itu, bantuan CSR perlu dimanfaatkan sebaik mungkin,” tutur pria yang kerap disapa Tito itu.
Pengoptimalan CSR, menurutnya, terimplementasi lewat Perda tentang CSR yang sudah ditetapkan sejak 2017 lalu.
“Ada regulasi yang menjadi dasar implementasi dan optimalisasi CSR yaitu melalui Peraturan Daerah. sehingga diharapkan mampu mengatasi defisit Kota Ambon,” timpal pria berkacamata itu.
Diyakini legislator Gerindra, selama ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Ambon belum mengoptimalkan bantuan CSR dari BUMN maupun BUMD serta perusahaan-perusahaan yang ada.
“Mengapa saya katakan demikian, karena berulang kali kami lakukan koordinasi dengan sejumlah BUMN maupun BUMD diantaranya Angkasa Pura, Pelindo dan Indomaret maupun Alfamidi, dan mereka bersedia memfungsikan CSR tetapi sayangnya Pemkot belum membuka komunikasi dengan mereka,” tandas Tito.
Dimana seluruh program hanya bisa mengandalkan APBD yang terbatas maupun anggaran dari pusat.
Walaupun demikian, dirinya mengapresiasi Wali Kota yang akan membentuk Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
“Lewat TJSL yang melibatkan Bappekot dan para pimpinan BUMN maupun BUMD guna membahas program yang dapat didanai lewat CSR,” kunci pria tampan. (MT-01)
