Ambon,MollucasTimes.com-Ditengah pandemi Covid-19, ternyata masih ada pihak -pihak yang mempedulikan betapa pentingnya ketahanan pangan bagi masyarakat. Keberpihakan TNI/Polri serta tokoh agama di Negeri Passo harus menjadi contoh yang baik bagi seluruh Desa/Negeri yang ada.
“Sebagai bagian dari masyarakat, kami terpanggil untuk memberikan contoh dan teladan membangun ketahanan pangan, membangun pereknomian masyarakat serta meningkatkan sikap ekologis terhadap diri maupun lingkungan ditengah pandemi ini,” demikian Pastor Paroki St. Joseph Passo, Ps. RD Viktor G. Famas kepada MollucasTimes.com, Kamis 30/07/2020.
Hal tersebut diungkapkan Famas menindaklanjuti Launching Kampung Tangguh Nusantara Kebun Tangguh “Laudato Si” Negeri Passo oleh Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Senin 27 Juli kemarin.
“Pada dasarnya Kampung Tangguh ini merupakan program TNI/Polri yang kemudian digagas oleh Bhabhinkamtibmas Negeri Passo yang dibantu oleh Babinsa serta dari tokoh agama. Awalnya ide ini tercetus dari bincang bersama dengan tujuan memberdayakan masyarakat untuk mengantisipasi ketahanan pangan pasca Covid-19,” paparnya.
Ide tersebut lanjut Pria hitam manis ini ternyata ditanggapi bahkan dibantu oleh masyarakat.
“Kami kemudian membuka lahan yang dibantu oleh masyarakat. Mereka mau terlibat karena melihat adanya kolaborasi antara TNI/Polri, tokoh agama serta Pemerintah Negeri. Ini merupakan sinergitas yang patut mendapat apresiasi,” tandasnya.
“Laudato Si”, menurut Famas sesuai dengan seruan apostolik Paus Fransiskus kepada dunia. “Dalam seruan tersebut menyatakan manusia harus kembali memelihara alam yang telah rusak. Menanam, merawat serta menghidupkan alam. Laudato Si memiliki pengertian terpujilah engkau Tuhan dimana bentuk pemujian kita kepada Tuhan adalah melalui perawatan alam yang telah rusak ini,” jelasnya.
Sementara tujuan dari adanya Kampung Tangguh “Laudato Si” adalah membuat terobosan baru dalam masa pandemi.
“Masa ini kita diharuskan tiggal di rumah. Saat tinggal di rumah itu apa yang harus dikerjakan. Salah satunya dengan mengisi waktu yaitu menanam sayur-sayuran seperti yang telah dipanen saat Launching hari Senin lalu oleh Pak Wali Kota Ambon,” tandas Bhabhinkamtibmas Passo, Brigpol Arthur Serhalawan, SH, M.Si.
Dikatakan keunikannya karena ada sinergitas yang tercipta. “Semoga pola ini dapat menjadi contoh bagi Desa atau Negeri lain di Kota Ambon seperti yang menjadi harapan Pak Wali Kota dan kita semua,” timpalnya.
Sementara itu, penjabat Pemerintah Negeri Passo, J. Lallo, S.STP membenarkan hal tersebut dan mengungkapkan ada 3 (tiga) asas yang menjadi pedoman terlaksananya Kebun Tangguh Nusantara “Laudato Si”.
“Yang pertama adalah asas sinergitas antara TNI/Polri, Pemerintah, Tokoh agama, Tokoh masyarakat serta masyarakat sendiri sebagai petani juga pemilik lahan terkait dengan pentingnya ketahanan pangan, kelestarian lingkungan hidup serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kiat pencegahan Covid-19. Kedua, asas energitas dimana masyarakat diajak memiliki kesadaran pentingnya ketahanan pangan terutama di masa pandemi
serta kemampuan memanfaatkan lahan dan areal kosong untuk menghasilan sumber pangan alami sehat dan aman. Ketiga, asas ekologi bagaimana memlihara alam tetap subur untuk diolah secara konstan demi masa depan anak cucu,” jelas Lallo.
Ditambahkan, di Negeri Passo telah terbentuk 8 (delapan) kelompok tani yang membina 135 Kepala Keluarga petani dengan luas lahan 16 hektar. (MT-01)
Post Views: 67