Leparissa Latu FC Wakili Maluku Ke ajang “Menpora Cup U-16”

by -155 Views

Piru,Mollucastimes.Com-Tim bola kaki “Leparisssa FC” dari Negeri Latu, Kecamatan Amalatu, mencetak sejarah baru dalam dunia persepakbolahan usia 16 tahun (U-16) di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Provinsi Maluku (Promal).

Bagaimana tidak, tim asuhan pelatih Nasir Wakanno ini, oleh panitia liga pelajar U-16 Piala Menpora RI, dimandatkan sebagai satu-satunya tim bola yang akan mewakili Provinsi Maluku untuk merumput di Stadion Utama GBK (Gelora Bung Karno) pada ajang bergensi Menpora Cup U-16 tahun 2016.

Melanggengnya Leparissa FC ini ke turnamen Menpora Cup, merupakan satu-satunya club bola kaki yang pertama kali mewakili SBB dipentas bola nasional, sejak kabupaten berjuluk Saka Mese Nusa itu dimekarkan menjadi daerah otononmi baru.

“Ini sungguh luar biasa. Sedari awal, kami sangat tidak mendunganya. Kami berharap semoga ada keajaiban baru lagi yang akan muncul di GBK,” ujar sang Pelatih Nasir Wakanno kepada wartawan disela-sela sesi latihan tim di lapangan Tapirono Negeri Latu, Minggu (28/8/2016).

Dalam mempersiapkan kematangan tim, pasukan Leparissa FC disetiap sesi latihan, mereka didampingi oleh mantan pemain Timnas Garuda sekaligus Koordinator U-16 Provinsi Maluku, Mustafa Umarrela.

Menurut Umarela, perannya dalam mendampingi Gufhar Cs tersebut, merupakan anamat regulasi yang ditetapkan oleh Kemenpora. “Karena tim Leparissa ini merupakan perwakilan provinsi Maluku untuk bertanding di seri nasional, maka berdasarkan amanat regulasi saya (selaku koordinator U-16 Maluku red) diberi tanggung jawab untuk mendampingi mereka.  Jadi kehadiran saya disetiap sesi latihan dari anak-anak asuhan pak Nasir (pelatih red) ini, adalah juga untuk membantu kesiapan terkait kematangan mereka,” ujar Umarela ,Minggu (28/8/2016).

Berdasarkan hasil pengamatnnya selama sesi latihan berlangsung, Umarela sangat optimis kalau satu diantara sekaian dari anak-anak Leparissa yang tampil masih dengan bakat alami itu, bisa dilirik oleh Negara untuk tampil diajang yang lebih bergensi lagi.

Dari 18 belas pemain yang akan diberangkatkan, tidak ansih semuanya berasal dari Leparisa FC. Namun ada penambahan pemain sebanyak tiga pemain dari klub lain yang mengikuti laga seleksi klub seri Promal. Pengambilan pemain dari luar itu, menurut Umarela, bukan kebijakan curang, namun telah sesuai dengan amanat regulasi.

Selebihnya, kata pria berdarah Tulehu itu, Pasukan Leparissa FC, akan bertolak dari Kota Ambon menuju Jakarta pada Selasa (30/8). Setiba di Jakarta, mereka akan mengikuti workshop Nasional pada Rabu (31/8).

Hasil undi, Leparissa FC berada di Grup E atau satu full dengan tim U-16 perwakilan dari provinsi Jawa Barat, Jambi, Kalimantan Timur dan Papua. Dan dijadwalkan, tim berkapten Gufhar Tupamahu itu, mulai bertandang di GBK pada tanggal 2 september 2016.

Untuk diketahui, tampilnya Leparissa FC diturnamen bergengsi Menpora Cup ini, berawal dari keikutsertaan mereka dalam seri U-16 Promal, sebagai ajang seleksi klub mewakili SBB.
Perhelatan tersebut sudah digelar sejak tanggal 13 hingga 21 Agustus 2016 lalu, Berlangsung di stadion Kampus Darussalam dan Matawaru Tulehu. Pihak panitia menargetkan, seri U-16 Promal ini, diikuti sebanyak 16 tim perwakilan SSB (Sekolah Sepak Bola) pelajar dari 11 kabupaten/Kota se-Maluku. Namun yang mendaftar hanya Sembilan tim. Dari Sembilan tim itu, dua tim mengundurkan diri, dan yang bertanding hanya tujuh tim.

Dalam prosesnya, Tim Leparissa behasil keluar sebagai juara empat. Dimana Juara I adalah FC Maihanu Tulehu, juara II SMA 3 Salahutu dan Juara III adalah PPSM Ambon.

Menurut Sekretaris Panitia Seleksi Tim U-16 Seri Promal, Rudi Iskandar Lestaluhu,  sebenarnya yang harus mewakili Maluku untuk bertandang ke GBK adalah FC Maihanu. Namun belakangan baru terungkap kalau para pemain FC Maihanu itu, usia mereka rata-rata dibawah kelahiran tahun 2000. Kecurangan terkait manipulasi usia ini, tidak hanya terjadi di FC Maihanu namun juga terjadi diinternal tim SMA 3 Salahutu dan PPSM Ambon selaku juara II dan III.

Sementara secara regulasi terkait batas usia yang ditetapkan pihak Kemenpora dan tertuang dalam Peraturan Kompetisi Liga Pelajar U-16 Piala Menpora, di pasal 17 hurup 1 pont (c), mengisyaratkan para pemain yang masuk seleksi U-16 harus benar-benar lahir diatas tahun 2001.

Jika pelanggaran mengenai batas usia itu terjadi disalah satu Klub, maka sangsinya adalah klub tersebut dianggap mengundurkan diri dari seluruh pertandingan atau bahasa kasarnya di deskwalifikasi. Selebihnya kalau pertandingan sudah dimulai dan klub dimaksud memenangkannya, namun baru diketahui ada pelanggaran administrasi, maka hasil (3) point kemenangannya akan diberikan kepada tim lawan (Pasal 20 ayat 4 tentang prinsip pendaftaran dan status pemain red).

“Secara regulasi, jangankan semua pemain, satu pemain saja yang ketahuan memanifulasi umur, maka timnya langsung dideskwalifikasi. Nah adanya temuan pelanggaran terkait persyaratan pemain diiternal FC Maihanu, SMA 3 Salahutu dan PPSM Ambon ini, secara otomatis tiga-tiganya dinyatakan gugur,”  Jelas Rudi.

Menurut dia lagi, kecermatan soal seleksi administrasi para pemain, tidak hanya terjadi ditingkat panitia lokal. Dipusat juga akan terjadi demikian. Olehnya, agar tidak gagal diperjalanan sebelum bertanding dipusat, maka pihaknya diwajibkan untuk betul-betul teliti dan selektif dalam proses seleksi administrasi para pemain dimaksud.  

“Kalah dan menang itu sudah pasti ada. Namun sebelum katong (kita) gagal dipusat saat seleksi administrasi, mending katong teliti dari sekarang. Dan saat dilakukan seleksi kepada tim juara, kita dapati ada banyak pemain ditim juara yang dinomor induk siswa telah melewati batas umur sesuai ketetapan pasal 17 hurup satu pont c,” ujarnya sambil meminta pihak Pemerinah Kabupaten SBB maupun Provinsi Maluku agar sepenuhnya mendukung keberangkatan tim U-16 perwakilan Maluku ke GBK. (MT-01)