Masyarakat Ditelantarkan, Pemneg Nalahia Minta Perhatian ASDP Profesional Sesuai Komitmen

by -109 Views

Waraka,MollucasTimes.com-Akibat merasa ditelantarkan oleh Kapal Fery Samandar yang seharusnya menjemput masyarakat Nalahia kembali ke negerinya usai perhelatan adat Panas Pela Darah dengan Waraka, Pemerintah Negeri Nalahia meminta perhatian khusus dari ASDP terkait komitmen yang telah dibangun sebelumnya.

Demikian Kepala Pemerintah Negeri Nalahia, Drs. Franky J.R Leiwakabessy, M.Si kepada MollucasTimes.com, Selasa 21/12/2022. 

“Kami meminta perhatian ASDP sesuai dengan hasil pembicaraan dan kesepakatan bahwa akan mendukung pelaksanaan kegiatan Panas Pela Darah antara Nalahia dan Waraka yaitu mengakomodir masyarakat  Nalahia dengan kapal fery,” akunya.

Diceritakan, sesuai arahan Anggota DPR RI dapil Maluku, Hendrik Lewerissa, panitia pelaksana Panas Pela Darah Nalahia-Waraka telah menyurati ASDP Ambon untuk mengakomodir masyarakat Nalahia menuju Waraka dengan menggunakan kapal fery.

“Kesepakatan yang terbangun saat itu bersama GM ASDP pada prinsipnya diapresiasi dan berjanji memberikan kemudahan untuk mengakomodir masyarakat Nalahia menuju Waraka pulang pergi tanpa harus singgah di Masohi. Namun dalam perjalanan menuju Waraka Jumat kemarin, apa yang dikatakan GM ASDP seakan tidak terkomunikasi dengan baik dengan pihak kapten kapal. Sehingga pada pertengahan perjalanan setelah menjemput masyarakat Nalahia untuk menuju Waraka, Kapten Kapal Fery Samandar, Jusuf Pangello menyatakan hanya bisa mengantar masyarakat Nalahia sampai di Masohi karena tidak ada arahan dari ASDP,” ungkap Leiwakabessy.

Dengan tegas Upu Latu Risapori Henalatu menyatakan hal ini adalah sikap yang tidak profesional serta melanggar kesepakatan yang telah dibuat dengan GM ASDP. 

“Kami berpikir bahwa sangat tidak elok memperlakukan masyarakat yang melakukan prosesi adat Panas Pela. Ini acara adat nan sakral tidak dapat ditunda, dalam konteks ini bicara tentang adat berarti ada leluhur didalamnya. Dan kesepakatan yang telah dibuat harus dilaksanakan bahwa masyarakat Nalahia akan diakomodir pergi dan pulang. Bahkan sesuai dengan permintaan pihak Kapal Fery Samandar, kami telah membayar 40 juta rupiah sebagai tanda kesepakatan,” tandasnya.

Dan hari ini, lanjutnya, adalah hari penjemputan.

“Acara Panas Pela Darah telah selesai seharusnya hari ini kami dijemput untuk kembali ke Nalahia. Namun, Kapal Fery Samandar tak kunjung menjemput sesuai dengan kesepakatan. Setelah kami konfirmasi ternyata pihak Kapal Fery Samandar menyatakan tidak bisa menjemput kami di Waraka karena tidak ada arahan dari ASDP. Ini konyol namanya. Jangan hanya menerima hak tetapi kewajiban tidak dilakukan. Karena itu, sekali lagi kami minta perhatian ASDP untuk menyikapi hal ini sesuai dengan kesepakatan,” tegasnya dengan nada tinggi.(MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *