![]() |
proses belajar di kelas |
BelakangSoya,Sirimau,moluccastimes.com-Guna meningkatkan mutu pembelajaran siswa, SMP Negeri 1 Ambon menerapkan metode Kelas Terbalik.
Demikian Kepala SMP Negeri 1 Ambon, Gertruida S. Patty, Senin 29/01/2024.
“Kelas Terbalik merupakan metode pembelajaran yang dirasa cukup efisien. Guru mengirimkan bahan ajar atau materi satu atau dua hari sebelumnya dengan catatan, siswa harus mempelajarinya lebih dulu sehingga ketika dalam proses belajar di kelas, siswa sudah memahami dan mengerti bahkan juga penerapan dalam kelompok di kelas nanti,” aku Patty.
![]() |
Kepala Sekolah |
Menurutnya, metode tersebut juga disenangi oleh siswa.
“Justru dengan metode ini siswa lebih kreatif dan mereka juga menyukainya, berlomba-lomba untuk mendalami materi atau bahan ajar yang telah dikirimkan oleh guru mata pelajaran sebelumnya,” timpal pemilik senyum manis itu.
Selain metode Kelas Terbalik, juga diterapkan Diferensiasi Lingkungan.
“Metode ini adalah proses pembelajaran di luar lingkungan sekolah, misalnya ke museum. Disana mereka belajar tentang sejarah atau materi yang berhubungan dengan sejarah,” lugas wanita rendah hati itu.
Wanita smart ini juga merasa bangga jika metode yang diterapkan tersebut membuahkan hasil.
“Kami bangga karena ada alumni SMP Negeri 1 Ambon ini yang melanjutkan sekolah di Rusia dan kini juga telah bekerja. Hal ini cukup positif sehingga menjadi pengalaman bagi siswa lainnya,” imbuhnya bangga.
![]() |
doa syukur |
Patty menyatakan selain metode bagi siswa, SMP Negeri 1 juga memperhatikan kesiapan guru yang mengajar.
“Guru juga harus disiapkan menghadapi proses pembelajaran, sehingga setiap hari Sabtu kita lakukan refleksi kemudian syukur serta doa untuk satu pekan yang telah berjalan. Disamping itu kita juga lakukan belajar bersama misalnya mempelajari kebijakan Kementerian Pendidikan untuk diterapkan,” jelas Patty.
Ditambahkan, kesiapan guru menjadi hal penting.
![]() |
guru belajar bersama |
SMP Negeri 1 Ambon selalu menerapkan dan menyiapkan waktu bagi guru. Sebab guru juga membutuhkan waktu untuk sharing bersama terkait proses pembelajaran, dimana ada kekurangan yang perlu ditambahkan, istilahnya saling mengisi demi pembelajaran yang berkualitas. Berdoa juga penting sehingga kita ambil waktu khusus setiap Sabtu untuk berdoa bersama,” tandasnya.
Dirinya menyatakan, apa yang dilakukan oleh guru itu merupakan contoh untuk diteladani siswa.
“Siswa harus melihat hal positif yang guru lakukan sehingga itu terimpartasi untuk mereka juga. Dan diharapkan proses belajar mengajar dalam setiap pekan itu berproses dengan baik karena korelasi antara guru dan siswa tercipta demikian rupa dilandasi dengan syukur serta doa. Siswa juga melakukan doa syukur lewat ibadah Osis pada setiap hari Jumat,” pungkasnya.(MT-01)