PAUD Cinta Anak Wisudakan 23 Siswa Disertai Gelar Karya

by -133 Views

Ambon,Moluccastimes.com-Mengakhiri tahun ajaran 2022-2023, PAUD Cinta ANAk Wayame menggelar Wisuda angkatan XIII sekaligus gelar karya.

Menurut Kepala Sekolah PAUD Cinta Anak, Alfonsina Sahetapy, S.Pd, wisuda tahun ini meluluskan 23 siswa.

“Hari ini PAUD Cinta Anak mewisudakan dua puluh tiga siswa sekaligus Gelar Karya proyek penguatan profil pelajar pancasila. Atas nama PAUD Cinta Anak, bersama para guru saya mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua yang selama ini telah memberikan bantuan, suport maupun dukungan selama tiga tahun di PAUD ini,” aku Sahetapy.

Dikatakan, dalam tiga tahun belajar di PAUD Cinta Anak ada banyak hal yang ditemui.

“Sebagai sekolah penggerak kita dituntut untuk bekerja secara kreatif, menciptakan inovatif  dalam kurikulum merdeka untuk memenuhi kebutuhan karakter dan pembinaan. Banyak pengalaman yang siswa dapatkan lewat pembelajaran sekolah penggerak. Mereka belajar dengan alam, sedari kecil belajar menghidupi kehidupan sekeliling, mereka melihat dengan cara pandang mereka. Harapannnya hanya satu mereka bisa mandiri selepas dari PAUD ini,” ungkap wanita manis itu sambil berharap.

Kegiatan yang telah dilakukan selama ini sesuai dengan tema.

“Tema terakhir kita adalah Aku Sayang Bumi realisasi yang dilakukan diantaranya pembersihan ligkungan sekolah, jalan pagi, pengumpulan sampah yang terpilah untuk Bank Sampah, pembersihan sampah di sungai Wayame hingga penanaman Mangrove di dusun Riang. Semua dilakukan untuk memberikan pengertian anak harus mencintai lingkungan dan bumi,” rincinya.

Dirinya juga berterimakasih kepada stakeholder yang memberikan dukungan terhadap perkembangan PAUD Cinta Anak.

“Setiap bulan kami harus membuka jejaring baru sehingga sinergitas terbentuk dalam rangka pengembangan sebagai sekolah penggerak. Bersama kita ada Beta Bank Sampah, American Corner, dan yang baru adalah Rit and Rock voor de Mollucen. Mereka selalu siap membantu PAUD Cinta Anak dalam pengembangan kedepan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Umum, Balai Guru Penggerak Provinsi Maluku, M. Makatita, SP menyinggung tentang kurikulum Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan.

“Mengenal jenjang PAUD ini gampang susah. Guru harus terlatih dengan kesabaran, sebab jenjang ini membutuhkan ekstra perhatian, kesabaran dalam memberikan pemahaman kepada siswa. Anak PAUD tidak boleh dibebankan dengan belajar Matematika, tetapi bagaimana meluaskan pikiran dalam menggali kreativitas sedari kecil melalui permainan yang edukatif serta memperkenalkan mereka hal-hal di sekitar kita. Semoga guru-guru PAUD Cinta Anak tidak bosan dalam mendidik anak-anak yang baru nanti,” tandasnya.

Belajar berhitung menurutnya, setelah anak berada di tingkat SD.

“Di tingkat inipun anak tidak boleh ditekan dalam hal belajar, oleh karena itu guru pun harus mengetahui metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak sehingga mereka menerima pelajaran dengan baik tanpa paksaan,” timpalnya.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Wayame, Syamsudin Menur mengapresiasi kegiatan Wisuda dan Gelar Karya PAUD Cinta Anak Wayame.

“Terimakasih karena telah mengundang saya untuk mengikuti wisuda hari ini. Sudah beberapa kali saya diundang dalam kegiatan yang dilakukan PAUD Cinta Anak, Saya sangat mengapresiasi PAUD Cinta Anak,” ungkapnya.

Dikatakan, tema semester terakhir PAUD Cinta Anak sangat relevan dengan 5 program prioritas penjabat Wali Kota Ambon.

“Program prioritas perlu disosialisasikan khususnya terkait dengan kebersihan. Jika anak-anak PAUD ini saja sudah tahu cara menjaga kebersihan, kita yang orangtua harus lebih lagi memperhatikan lingkungan,” tandasnya.

Dirinya mendukung semua program yang dilakukan PAUD Cinta Anak.

“Dukungan dari Pemerintah Desa akan tetap ada, tergantung bagaimana komunikasi yang dibangun bersama. Harapan saya, semoga siswa yang lulus PAUD ini dengan semangat meraih cita-cita untuk masa depan yang gemilang.

Wisuda PAUD Cinta Anak menonjolkan kreativitas siswa dalam pentas seni mulai dari pemandu acara, flash mob, menari, menyanyi serta gelar karya yang menampilkan berbagai kerajinan tangan siswa.  

Wisuda tersebut rupanya bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan ke-15 Kepala Sekolah yang biasa disapa maam Ivon dan diakhiri dengan pemberian cindera mata dari siswa kepada Kepala Sekolah serta  makan siang bersama orang tua juga para tamu yang hadir.(MT-01)