Pengadaan Mesin Abal-Abal Akibatkan Listrik Sering Padam Di Kei Besar

by -52 Views

Malra, Mollucastimes. Com- Masyarakat Pulau Kei Besar kian resah dengan pelayanan listrik di daerah setempat.  Pelayanan listrik melalui PT. PLN Cabang Tual Rayon Elat, telah membuat rusak alat elektronik dan parahnya selalu saja PLN beralasan soal mesin.
Kekesalan ini disampaikan warga yang merasa pelayanan PLN sudah semakin buruk.

“Kami tidak tahan lagi, kondisi lampu padam setiap saat. Ini sudah berlangsung tahun ke tahun. Kami seperti dianak tirikan di daerah ini,” kesal Jufri, salah satu warga Elat, Kei Besar saat menghubungi media ini Rabu (12/04/2017).

Menurutnya, pemadaman listrik sudah terjadi diluar batasan. Kerugiaan dialami warga tidak terhitung. Parahnya, ketika dicek di PLN. Masalahnya selalu pada mesin.

“Kami kecewa, selalu saja mesin yang bermasalah, jangan-jangan mesin yang dipakai untuk layani Kei Besar adalah mesin bekas dan tidak berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu, mahasiswa Kei di Kota Ambon Soejahri Namsa, juga mengeluhkan hal demikian. Kata dia, warga dari kampungnya di Uwat Kei Besar Utara Barat sering menelpon mengeluh pemadaman listrik. Padahal, warga selalui melaksanakan kewajiban membayar tagihan listrik.

“Akhir-akhir ini masyarakat Kei Besar mengeluh persoalan pelayanan PLN.  Pelayanan tidak normal dan sangat mengecewakan warga,” tuturnya.

Dia menilai, kondisi PLN Elat terkesan dibiarkan saja dan tidak diresponi pemerintah daerah dan DPRD setempat. Pasalnya, masalah listrik sudah dikeluahkan sejak 5 tahun terakhir ini. 

“Sebgai pemuda Malra kami meminta Komisi C DPRD Malra agar serius dalam melihat persoalan pelayanan Publik di Kei Besar seperti penambahan tenaga kerja di Rayon Elat dan kondisi Mesin. Pengadaan mesin karena sepertinta mesin yang dipakai adalah mesin bekas dari PLN Cabang Tual. Apalagi pada bulan kemarin ditemukan masyarakat desa Weduar yg mendapat kecelakaan setrum di jalan menuju Weduar karena kabel tergantung 3 meter ke bawah tanah,” paparnya.

Dia juga menduga, mesin yang kerap bermasalah karena adanya kongkalikong antara PLN dengan kontraktor pengadaan mesin. Pasalnya, mesin yang didatangkan selalu saja mengalami kerusakan.

“Kita mendapatkan laporan dari warga, kalau pengadaan mesin itu selalu ditangani kontraktor tertentu yang sepertinya sudah jadi langganan PLN. Tentu kita punya indikasi sudah ada permainan jika kontraktor tersebut sudah punya jaringan atau orang dalam di PLN sehingga walaupun mesin yang didatangkan bermasalah tapi tetap diakomodir,”tandasnya ketus. (MT-01)