Presisi SMP N 11 Ambon, Kemendikbud Ristek Apresiasi Luar Biasa

by -140 Views

Amahusu,moluccastimes.com-Program presisi merupakan pembelajaran kontekstual berbasis projek yang menantang siswa belajar baik dari teori maupun praktek dari lingkungan serta alam sekitarnya.

Demikian Kepala SMP Negeri 11 Ambon, R.S Lesnussa, S.Pd disela Pameran Penguatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Seni (Presisi) SMPN 11 Ambon, Rabu 22/11/2023.

Lanjutnya, dengan Tema “Inovasi Pembelajaran Kontekstual Berbasis Budaya Memperkuat Karakter Siswa Mandiri”, proses pembelajaran disini saling berkolaborasi dari mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.

“Dalam hal ini kolaborasi membentuk karakter siswa tumbuh secara positif. Ysng diharapkan Presisi menghasilkan ide karya, dimana mereka belajar dari proses yang dilakukan,” akunya.

Sebagai pimpinan, pria smart itu berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan.

“Pasalnya, SMP Negeri 11 Ambon didaulat sebagai salah satu dari sekian banyak sekolah yang menjalankan program Presisi. Artinya ada kepercayaan kepada kami disini. Terimakasih yang sama juga kepada Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini Penjabat Wali Kota Ambon, bapak Drs. Bodewin Wattimena, M.Si juga kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, bapak Drs. F.F Taso, M.Si atas perhatian serta atensi yang diberikan. Semoga kami terus mampu menjaga Presisi ini demi melahirkan generasi emas 2045,” tandas ayah dua putra itu.

Sementara itu, Supervisor Kementerian Pendidikan dan Ristek Untuk Presisi, I.B.E Karyano mengapresiasi kegiatan yang digelar SMP Negeri 11 Ambon.

“Secara umum saya menilai Presisi SMP Negeri 11 Ambon luar biasa. Pertama, kepala Sekolah memahami konsep Presisi, sebab Presisis bukan sekedar proyek tapi pendekatan dan paradigma pendidikan yang menempatkan siswa menjadi pelaku utama. Kedua, siswa juga memahami konteks Presisi yang berangkat dari konteks lingkungan sebagai tolak ukur perhatian mereka. Contoh sederhana bagaimana mereka menyelesaikan masalah jika terjadi pemadaman lampu (listrik mati), apa yang harus dilakukan agar supaya rumah tetap mendapat terang, sehingga secara konkrit mereka mampu menyelesaikan masalah yang menjadi keprihatinan,” jelas pria rendah hati itu.

Selain itu, lanjutnya, kolaborasi yang ditampilkan sangat baik.

“Kepala Sekolah, guru dan siswa memiliki ikatan yang luar biasa sehingga mampu mengkolaborasikan proyek. Guru demgan senang hati dan penuh kasih mendampingi siswa dalam menyelesaikan proyek, guru tidak mendikte tetapi mampu menjadi nara sumber yang baik. Ini adalah modal utama keberhasilan Presisi,” tandasnya.

Ditambahkan Karyano, secara umum Kemendikbud Ristek mendukung Presisi di Indonesia walaupun belum menjadi kebijakan.

“Pasalnya, masih membutuhkan kajian dengan pendekatan mendasar dimana siswa sebagai subyek dan guru harus menyesuaikan diri sebagai fasilitator, motivator, coach (pelatih). Tahun 2023 di Kota Ambon sudah ada 6 sekolah Presisi yaitu SMP Negeri 7, SMP Negeri 10, SMP Negeri 11, SMP Alwathan, SMA Negeri 8 Hutumuri dan SMA Angkasa. Yang kita inginkan adalah sekolah yang jarang mendapatkan perhatian program sebab Presisi bukan program hibah atau charity tetapi menantang sekolah untuk ekplorasi, sekolah yang berani mencoba, itulah yang kita beri apresiasi,” lugasnya.(MT-01)