Ambon,MollucasTimes.com-Prinsip “Sandar Bahu” menjadi motto SMP Negeri 11 Ambon menjemput kurikulum Merdeka Belajar.
Ketegasan ini disampaikan Kepala SMP Negeri 11 Ambon, R.S Lesnussa, S.Pd kepada MollucasTimes.com. Sabtu, 25/06/2022.
“Bicara tentang “Sandar Bahu” dua kata yang memiliki arti yang dalam bagi saya beserta para guru yang ada, bukan saja bagaimana bahu dijadikan tempat untuk bersandar tetapi lebih dari itu sikap saling membantu dan menopang menjadi trend di sekolah ini,” akunya.
Realisasi Sandar Bahu telah banyak diperlihatkan oleh keluarga besar SMP Negeri 11 Ambon.
“Sandar bahu untuk segala masalah yang terjadi, saling memperhatikan, saling pengetian, saling memberi masukan, saran, usul, bahkan tidak terkecuali saling membantu dalam upaya membuat kegiatan dimana anggaran tidak ada dalam pos anggaran dana BOS, misalnya. Jika ada guru yang sakit atau mengalami kesulitan maka secara koorporatif semua akan bergerak membantu dan memberi dukungan tanpa kecuali. Hal-hal kecil itu yang membuat sekolah ini terlihat ‘hidup’,” terang ayah dua anak ini.
Lesnussa memberikan alasan mengapa Sandar Bahu akan menjadi moto untuk menjemput kurikulum Merdeka Belajar.
“Dengan kondisi serta situasi yang ada saat ini di lingkungan SMP Negeri 11 Ambon, maka tidak salah Sandar Bahu akan menjadi moto dimana sebentar lagi kita akan memulai kurikulum Merdeka Belajar sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan. Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing, tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai,” jelasnya.
“Sandar Bahu” menjadi dasar bagi guru untuk mengaktualisasikan kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 11 Ambon.
“Saya sangat berharap melalui moto itu, keluarga besar SMP Negeri 11 Ambon bisa mengajarkan kurikulum merdeka belajar kepada siswa berdasarkan sikap saling memperhatikan, saling pengetian, saling memberi masukan, saran, usul kepada siswa terkhusus siswa baru tahun ajaran 2022-2023. Sehingga siswa merasakan arti Sandar Bahu bukan saja untuk orang tua di rumah, tetapi juga untuk guru di sekolah dengan demikian tercipta keseimbangan. Bagi saya ini suatu nilai pendidikan yang baik yang mampu meningkatkan penilaian terhadap pendidikan di SMP Negeri 11 Ambon,” pungkasnya.(MT-01)
