Simulasi TTX & CPX, Bangun Sistem Koordinasi Tanggulangi Gempa & Tsunami Di Maluku

by -13 Views

“Simulasi ini khususnya dengan menggunakan metode Table Top Exercise (TTX) atau gladi ruang dan Command Post Exercise (CPX) atau gladi Posko,” Widyaiswara Ahli Muda PUSDIKLAT BNPB, Jajat Suarjat, Selasa 24/06/2025.

Ambon,moluccastimes.id-Guna meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan pemerintah daerah dalam pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) BNPB menggelar Simulasi Penanggulangan Bencana (PB) di Provinsi Maluku.

“Simulasi ini khususnya dengan menggunakan metode Table Top Exercise (TTX) atau gladi ruang dan Command Post Exercise (CPX) atau gladi Posko,” Widyaiswara Ahli Muda PUSDIKLAT BNPB, Jajat Suarjat, Selasa 24/06/2025.

Diharapkan, simulasi tersebut dapat terbangun sistem, prosedur koordinasi dan komando antar stakeholders terkait dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana gempabumi dan tsunami di Provinsi Maluku.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Ie yang membuka simulasi menyampaikan Maluku pernah mengalami bencana gempa bumi dan tsunami 30 September 1989, di negeri Elpaputih, Pulau Seram, yang dikenal dengan istilah Bahaya Seram.

“Berkaca dari pengalaman tersebut, maka pemerintah wajib melindungi masyarakat dari ancaman baik dalam maupun dari luar, dari faktor manusia maupun faktor alam, termasuk didalamnya ancaman bencana alam,” ujarnya.

Terkait simulasi tersebut, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Maluku mengapresiasi BNPB yang telah menjadikan Provinsi Maluku sebagai salah satu area prioritas dalam pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana.

Senada dengan hal dimaksud, Anggota Komisi VII DPR RI, Alimudin Kolaletna juga mengapresiasi apa yang dilakukan oleh BNPB.

“Harapan saya kedepan, pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana seperti ini juga dapat menyentuh wilayah Kabupaten/Kota lainnya di Maluku,” harapnya.

Lanjutnya, mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku itu mengusulkan agar peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh BNPB berbasis pada kearifan lokal setempat.

“Juga melibatkan masyarakat secara aktif, sehingga diharapkan melalui pendekatan tersebut edukasi kebencanaan dapat tersampaikan secara lebih efektif dan kontekstual. Sosialisasi juga dapat disampaikan melalui media sosial. Kami sangat mendukung upaya penanggulangan bencana di Indonesia,” bebernya.

Kegiatan Simulasi yang berlangsung selama 3 hari (24-26 Juni 2025) dihadiri juga oleh unsur PUSDIKLAT BNPB sebagai penyelenggara dan peserta kegiatan Simulasi PB dari berbagai unsur Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, unsur TNI/POLRI, instansi vertikal terkait kebencanaan yang ada di Provinsi Maluku, dan relawan Penanggulangan Bencana.(MT-01)