SIPELAYAN ALKANJANG Jadi Role Model Sistem Pencatatan Pelaporan Di Indonesia

by -111 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Inovasi SIPELAYAN ALKANJANG akan menjadi role model sistem pencatatan dan pelaporan di Indonesia.

Demikian Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Ambon, Ir. J. W Patty disela Launching Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang (SIPELAYAN ALKANJANG), di Kantor Negeri Batu Merah, Kamis 01/12/2022.

“Aplikasi ini merupakan ide dan inovasi saya dan puji Tuhan, akan dipresentasikan di Jakarta. Bahkan akan menjadi role model pencatatan pelaporan bagi setiap kabupaten kota di Indonesia. Tanggal 5 Desember 2022 saya akan mempresentasikannya di BKKBN Pusat sehingga kedepan sudah ada legitimasi untuk diberlakukan di Indonesia,” tandas wanita smart itu.

Diungkapkan pelucuran aplikasi SIPELAYAN ALKANJANG tidak terlepas dari dukungan banyak pihak.

“Terimakasih saya kepada Pemerintah Kota Ambon, dalam hal ini Pak Penjabat Wali Kota, Pak Sekertaris Kota, seluruh teman-teman pimpinan OPD, BKKBN Provinsi Maluku serta stakeholder lainnya bahkan peran media lokal yang luar biasa dalam membantu mempromosikan aplikasi SIPELAYAN ALKANJANG ini,” jelasnya.

Patty mengungkapkan, keberhasilan ini juga atas jerih lelah dan dukungan staf PPKB Kota Ambon.

“Saya bangga dengan para staf saya, dukungan, support dari mereka juga luar biasa. Ini adalah hasil kerja tim, dimana mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk mensukseskan aplikasi ini,” timpalnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku, Sarles Brabar menambahkan sistem aplikasi ini penting dan sangat berdampak positif.

“Dengan aplikasi tersebut, memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa progam Keluarga Berencana bukanlah suatu pemaksaan atau hal yang harus ditakuti. Karena program ini juga dilakukan oleh seluruh negara di dunia dalam upaya menjamin kesehatan ibu dan anak,” akunya.

Mengapa demikian? lanjutnya, karena seringkali jarak kelahiran anak diabaikan.

“Pengabaian jarak kelahiran anak juga bisa menimbulkan kematian. Nah melalui inovasi aplikasi ini masyarakat mendapat pengetahuan khususnya bagi pasangan muda yang akan mengikuti program KB. Ada berbagai manfaat yang akan diperoleh. Mereka bisa memahami arti keluarga sehat; melindungi ibu yang masuk dalam 4 T yaitu, Terlalu banyak anak, Terlalu dekat jarak kehamilan, Terlalu tua dalam usia, Terlalu muda saat melahirkan bahkan juga menghindari stunting,” jelas pria asal Papua itu.

Dirinya bersyukur aplikasi tersebut akan diadopsi oleh kabupaten kota lain di Indonesia.

“Inilah satu kebehasilan yang dicapai oleh DPPKB Kota Ambon dan patut diapresiasi dengan baik. Salut untuk ibu Welly dan tim,” tutupnya. (MT-01)