Sukses Peresmian Rumah Jabatan Raja Ameth Berjalan Lancar, Ditengah Guyuran Hujan

by -106 Views


Ameth,MollucasTimes.com-Walaupun diterpa hujan yang mengguyur Negeri Ameth sejak pagi tidak menghalangi kegiatan Peresmian Rumah Jabatan Raja yang telah diagendakan sebelumnya oleh panitia.

Ditengah guyuran hujan, Upu Latu Negeri Ameth beserta panitia Peresmian Rumah Jabatan Raja menjemput Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu Leleury, SE yang tiba di Ameth menumpang Kapal Cepat milik Pemda Kabupaten Maluku Tengah, pukul 10.00 WIT, di Pelabuhan Nusalaut, Kamis 01/09/2022.

Saat penjemputan, Upu Latu Ameth, W.D Parinussa didampingi oleh enam Kepala Pemerintahan Negeri yang ada di Nusalaut, diantaranya Raja Akoon, Raja Nalahia, Pj Negeri Titawai, Pj Negeri Sila, Pj Negeri Leinitu, Pj Negeri Abubu serta Camat Nusalaut dan Ketua Panitia Peresmian Rumah Jabatan Raja Ameth, M. Sitaniapessy.

Setelah pengalungan kain tenun oleh dua remaja Ameth, Leleury dipersilahkan menaiki salah satu mobil yang disiapkan oleh panitia, didampingi Kepala Dinas Infokom Kabupaten Maluku Tengah, Hengky Tomasoa. 

Meninggalkan pelabuhan, rombongan diringi dengan paduan terompet pemuda Ameth. 

Beberapa menit kemudian hujan yang tadinya cukup deras dengan kehendak Tuhan bisa berhenti.

Setiba di pertigaan jalan menuju Baileo (Waimitale), Leleury beserta rombongan disambut dengan Nyanyian Selamat Datang oleh siswa SMP dan SMA Ameth. 

Dengan penuh penghayatan sungguh, mereka melantunkan syair selamat datang di Negeri Ameth manise kepada Wakil Bupati bersama rombongan.

Sementara itu diujung jalan juga menanti siswa SD Inpres Ameth yang dengan gesit dan lincahnya memperagakan Katreji. 

Perjalanan dilanjutkan dan disambut tari Lenso oleh sekelompok pemudi Ameth yang cantik-cantik.

Rombongan kemudian disambut dan diantar ke lokasi peresmian dengan Tarian Cakalele oleh pemuda-pemuda Ameth yang gagah dengan dandanan ala kapitan perang. 

Cakalele adalah tarian yang menceritakan tentang kisah perjuangan. Dan hingga saat ini tarian tersebut sering ditarikan sebagai tarian penyambutan  para tamu.

Dalam ‘Sabua’, rombongan diterima oleh Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah Fraksi Golkar yang merupakan anak Negeri Ameth, Izaac Sitaniapessy, SE serta Kapolsek dan Danramil 1504-08 Kecamatan Nusalaut.

Masyarakat Negeri Ameth yang sudah menunggu sedari pagi akan kedatangan Wakil Bupati, mulai memenuhi Sabua di jalan Stup.

Sementara itu panggung hiburan dibuat menghadap Rumah Jabatan Raja, dan Sabua menutupi sepanjang jalan menuju Rumah Jabatan Raja.

Peresmian Rumah Jabatan Raja oleh Wakil Bupati ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita. 

Dalam peresmian juga dilakukan Launching Kampung Keluarga Berkualitas  Negeri Titawai, Akoon dan Leinitu sekaligus Launching DAHSAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kecamatan Nusalaut.

Sementara Launching Kampung Keluarga Bekualitas ditandai dengan pembacaan komitmen dari tiga  negeri dimaksud oleh masing-masing Kepala Pemerintahan.

Seperti biasa, setelah menggunting pita  Wakil Bupati bersama rombongan dipersilahkan masuk kedalam Rumah Jabatan Raja Negeri Ameth yang terlihat nyaman itu

Usai peresmian Wakil Bupati beserta rombongan diarahkan untuk makan Patita bersama masyarakat di Sabua. 

Sejumlah meja makan disiapkan oleh mama-mama tepat didepan panggung. 

Tujuannya adalah saat selesai meresmikan Rumah Jabatan Raja, Wakil Bupati dan rombongan dapat menikmati makan Patita diiringi alunan merdu suara anak Negeri Ameth diantaranya Ona Hetharua juga Willy Sopacua yang memiliki kekerabatan darah dengan Ameth serta Stand Comedy terkenal seantero jagat raya persilatan, Memi.

Makan Patita tersebut diselingi dengan lelang puding Rumput Laut yang dipandu Memi. Tetapi memang sangat luar biasa masyarakat benar-benar terhibur dengan comedy ala memi. Terlihat Wakil Bupati Leleury juga terpingkal-pingkal melihat ulah memi. Alhasil, lelang puding Rumput Laut terdonasi sebesar Rp. 20 juta rupiah.

Arak-Arakan Upu Latu, Pemimpin Itu Berasal Dari Tuhan

Sesaat setelah Bupati dan rombongan meninggalkan Ameth, masyarakat entah darimana awalnya telah mendudukkan Upu Latu diatas sebuah kursi dan diarak sepanjang jalan sambil menyanyikan lagu yang biasanya dinyanyikan untuk kegembiraan atau kemenangan. 

Melihat Upu Latu yang diarak, serasa bulu kuduk merinding. Timbul pertanyaan sebegitu besarkah rasa cinta masyarakat akan pemimpin mereka?

Jika bisa memberikan gambaran, maka dimanapun dan apapun dia, pemimpin itu berasal dari Tuhan seperti dalam Roma 13: 1-4.  Jika pada suatu saat pemimpin itu melakukan kesalahan, artinya yang bersangkutan akan berhadapan dengan pengadilan Tuhan. 

Namun sebagai manusia, kita tidak memiliki kuasa ataupun hak untuk menghakimi orang apalagi pemimpin yang dari Tuhan seperti dalam Roma 2:1-11. Bahkan kita juga patut mendoakan kesejahteraan kota atau negeri dimana kita berdiam Yeremia 29:7.

Dengan kondisi yang ada saat ini serta pengetahuan akan firman Tuhan, semoga apa yang menjadi perbedaan bisa dapat disatukan oleh Kasih Tuhan demi kemajuan Negeri Ameth Manise.

Diantara sukacita tersebut, sekelompok pemuda Ameth melakukan Tongka Talinga, suatu kebiasaan yang dilakukan oleh orang muda maupun tua khususnya yang laki-laki. Mereka seperti melagukan atau menyanyikan syair lagu dengan nada yang mendayu. 

Kata-kata dalam syair menceritakan hubungan antara kakak beradik yang harus selalu dihargai, dijunjung, saling mencintai dan mengasihi. Dari sini, bisa disimpulkan kebiasaan yang ditiggalkan oleh nenek moyang adalah hidup saling mencintai dan mengasihi sesama saudara.

Semoga Tuhan Yesus Kristus memberikan hati yang terbuka untuk saling mengasihi satu dengan yang lain seperti yang telah diturunkan dalam kehidupana nenek moyang, sebab anak cucu atau genarasi yang ada maupun yang selanjutnya harus kembali kepada pola hidup saling mencintai dan menghargai satu dengan yang lain. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *