Ambon,moluccastimes.com-Guna memperkuat hubungan budaya dan pemahaman timbal balik antara Belanda dan Maluku, Museum Maluku (Belanda) telah menjalin kerjasama dengan Museum Siwalima (Ambon).
Demikian Direktur Museum Maluku, Henry Timisela kepada moluccastimes.com, Minggu, 23/09/2023.
“Kerjasama ini merupakan sejarah yang terjalin antara Belanda dan Maluku dalam upaya memperkuat hubungan budaya dan pemahaman timbal balik diantara keduanya,” ungkap Timisela.
Tujuan utama dari kerjasama ini adalah membangun jembatan budaya yang kokoh antara Belanda dan Maluku, dengan harapan menginspirasi proyek-proyek yang akan memperkaya kedua komunitas.
“Kita telah melakukan pertemuan yang melibatkan pihak secara vertikal baik dari Museum Maluku, Museum Siwa Lima, Beyond Walls, para peneliti Maluku, sejarawan, seniman, dan juga Heka Leka Global,” Timisela berargumen.
Pria tampan ini mengapresiasi pertemuan bersama tersebut.
“Sebagai direktur Museum Maluku, saya sangat senang dapat menyambut perwakilan dari Museum Siwa Lima dan rekan-rekan dari berbagai latar belakang ini. Pertemuan ini juga merupakan kunjungan saya yang luar biasa ke Maluku dan Museum Siwa Lima. Diskusi yang hangat akan bermuara pada bagaimana memfungsikan museum sebagai alat untuk membawa budaya kami lebih dekat satu sama lain dan memperkuat pemahaman timbal balik,” tandasnya.
Ayah dua anak itu mengungkapkan, kedua museum memutuskan untuk berkomitmen.
“Komitmen kami adalah berbagi pengetahuan, seni, dan cerita-cerita berharga tentang Maluku, serta mempromosikan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan warisan Maluku,” timpalnya.
Dijelaskan, Museum Maluku berdedikasi untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya dan sejarah Maluku.
“Melalui berbagai pameran dan program edukatif, Museum Maluku berupaya untuk membagikan kisah-kisah penting dan nilai-nilai budaya Maluku kepada masyarakat. Sedangkan Museum Siwa Lima di Ambon adalah pusat budaya yang berfokus pada menggali, memamerkan, dan memelihara warisan budaya Maluku. Museum ini memiliki koleksi yang beragam dan menjadi tempat penting bagi pemahaman lebih lanjut tentang sejarah dan kebudayaan Maluku,” jelasnya.
Timisela berharap, komitmen yang telah disepakati merupakan langkah awal yang baik untuk menghadapi masa depan yang penuh inspirasi.
Sementara itu, yang hadir dalam pertemuan tersebut, Tim Museum Maluku Belanda diantaranya Direktur Museum Maluku, Henry Timisela; Wim Manuhutu (sejarawan); Jeanny Vreeswijk–Manusiwa, (Persatuan Kumpulan Maluku di Belanda); Joaniek Vreeswijk dari Bahasa Basudara; Suzanne Rastovac (Beyond Walls); Glenda Pattipeilohy (Beyond Walls); Tamara Soukotta (Vrije Universiteit, Amsterdam/Radboud); Sharon Sourbag (ketua Dewan Museum Maluku); Huib Akihary (konservator Museum Maluku).
Perwakilan tim Museum Maluku serta tim Museum Siwa Lima diwakili Darwin Lawalata dan Paula Tahapary (Dinas Kebudayaan Pendidikan Provinsi Maluku). (MT-01)