Tutup Training & FGD, Leiwakabessy : Semoga Berdampak Bagi Keberlanjutan Nusalaut Kedepan

by -123 Views


Abubu,Nusalaut,moluccastimes.com-Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Nalahia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan Universitas Pattimura Ambon yang telah mengisiasi kegiatan Training dan FGD di Kecamatan Nusalaut.

Demikian KPN Nalahia Drs. F.J.R Leiwakabessy, M.Si. ketika didaulat menutup secara resmi kegiatan selama 2 hari yang dilaksanakan di Nusalaut.

“Ucapan terimkasih kami sampaikan kepada Unpatti Ambon khususnya Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan yang telah berinisiasi menyelenggarakan kegiatan mulai dari survei Agroforestri tahun 2023 lalu pada dua negeri yaitu Abubu dan Nalahia hingga dua hari ini menyelenggarakan training dan FGD di Nusalaut, tepatnya di Negeri Abubu,” aku Leiwakabessy yang juga Ketua Latupati Nusalaut itu.

Pria bergelar Upu Latu Risapori Henalatu itu berharap kegiatan yang dilakukan dapat memberi dampak bagi Nusalaut kedepan.

“Walaupun hanya dua negeri yang dilakukan survei Agroforestri namun kami sangat mengharapkan berdampak bagi bagi anak cucu dan masyarakat serta keberlanjutan Nusalaut kedepan,” tandas Leiwakabessy.

Setelah melakukan Training dalam rangkaian kegiatan hasil survei Agroforestri, Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan Universitas Pattimura Ambon, melanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD), Jumat 08/03/2024.

Dalam FGD tersebut menghadirkan tiga nara sumber dengan topik masing-masing. 

Narasumber pertama dengan dua topik, pertama tentang Keadaan Biofisik DAS WAINIA (Negeri Nalahia dan Abubu) dan topik kedua yaitu Dampak Perubahan Iklim Terhadap pulau-pulau kecil (kasus Nalahia dan Abubu) dibawakan oleh Dr.Evelin Parera, S.Hut, M.Si. 

Nara sumber kedua dengan topik Strategi adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim oleh Prof. Dr.Ir. Agusthinus Kastanya, MS dan nara sumber ketiga dengan topik Validasi Konfirmasi dan Eksplorasi Hasil Survey Perubahan Iklim Secara Partisipatif oleh Dr. Yosevita Latupapua, S.Hut, M.S.

Sementara itu, pemilihan 2 negeri di Kecamatan Nusalaut memiliki latar belakang.

“Dua negeri yaitu Abubu dan Nalahia ini dipilih sebagai lokasi Argofo..karena kedua negeri ini mengalir daerah aliran sungai (DAS) yang bernama Wai Nea. Dengan konfigurasi hulu berada di negeri Abubu dan hilirnya berada di negeri Nalahia,” ungkap Dr.Evelin Parera, S.Hut, M.Si.

Diharapkan FGD menghasilkan rumusan untuk pemeliharaan Argoforestri di Nusalaut.

“Semua elemen yang terlibat diharapkan memahami apa yang disampaikan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan khususnya di Nusalaut antara Negeri Abubu dan Nalahia,” tandasnya.

Dalam FGD yang hadir diantaranya  Kepala Kecamatan Nusalaut, Glen Masella, S.STP; Kapolsek Nusalaut, Ipda Nimrot Tjolly; Koramil Nusalaut; Kepala Pemerintah Negeri Abubu, Richard Manusama; KepalaPemerintah Negeri Nalahia, Drs. F.J.R Leiwakabessy, M.Si, para tokoh adat kedua negeri, Ketua Majleis Jemaat kedua negeri, LSM, Penyuluh Kehutanan, Pertanian, Peternakan, Perikanan  serta 50 orang responden terpilih dari dua negeri.(MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *