Ambon,MollucasTimes.com-Kebijakan untuk menghapus Premium dari SPBU dikarenakan jenis bahan bakar tersebut memiliki dampak negatif bagi lingkungan serta turut berkontribusi pada kenaikan suhu bumi.
“Inilah salah satu isu yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Ambon karena dampaknya bagi lingkungan terutama dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kota Ambon ke-446 tahun 2021 ini,” demikian Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH di sela Pencanangan HUT Kota Ambon ke-446 di Tribun Lapangan Merdeka, Jumat 27/08/2021.
Dikatakan, selain menyebabkan polusi, premium juga membuat kendaraan boros dan kurang bertenaga. Jika pakai Pertalite, usia kendaraan panjang dan perawatan lebih mudah, sehingga menguntungkan pengusaha angkot.
Dikatakan, saat Premium di hapuskan di semua SPBU, angkot harus menggunakan Pertalite yang harganya lebih mahal Rp.1600, sehingga tarif Angkot juga harus disesuaikan.
“Penyesuaian atau kenaikan tarif ini akan ditinjau sehingga tidak memberatkan masyarakat, nanti dihitung sesuai jarak jauh dekat. Kita rencanakan tarif angkot yang baru akan diumumkan kepada masyarakat dalam waktu dekat,” terangnya.
Sementara per tanggal 7 September 2021, Kota Ambon bebas dari BBM Jenis Premium. “Sekarang ini hanya tinggal 2 SPBU yang melayani penjualan Premium. Semoga kedepan semua pengusaha angkot mengerti demi kehidupan di masa yang akan datang,” harapnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette, ST, MT, bahwa BBM bersubsidi premium akan dihapus oleh pemerintah.
Tarif baru angkutan dalam Kota Ambon rencananya mulai diberlakukan 7 September 2021.
“Tanggal 7 September 2021, kita akan memberlakuan tarif angkot terbaru menyusul kenaikan harga BBM Pertalite Khusus. Nah sebelumnya kami akan melakukan koordinasi bersama pihak terkait sehingg kedepan tidak akan bedampak negatif bagi para sopir angkot,” pungkasya. (MT-01)