Ambon,Moluccastimes.com-Peran media sangat penting untuk mengedukasi masyarakat sehubungan dengan penurunan prevelensi angka Stunting di Kota Ambon.
Demikian Penjabat Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si disela Rembuk Stunting Kota Ambon tahun 2023, Kamis 20/07/2023.
“Media juga merupakan salah satu stakeholder yang memiliki kemampuan mengedukasi masyarakat, bahkan media merupakan salah satu pilar pembangunan. Dengan kapasitasnya, media mampu membantu pemerintah dalam berbagai upaya pembangunan. Dalam hal ini, saya berharap media dalam kerjanya bertindak sebagai media komunikasi sehingga apa yang menjadi tujuan pemerintah dengan sinergitas media maka tujuan pembangun dapat tercapai khususnya penurunan prevelensi Stunting di Kota Ambon,” jelasnya.
Lanjutnya, selain media staekhholder lainnya juga memiliki peran yang sama.
“Stakeholder yang lain seperti BKKBN, Bhabhinkamtibmas, TP PKK juga memiki peran yang sama dalam upaya mendukung penurunan angka Stunting. Sementara Pemkot Ambon beserta jajaran baik dari tingkat desa kelurahan bekerja dalam arak-arakan yang sama melakukan intervensi sesuai dengan tupoksi,” ucapnya.
Menurutnya, seluruh pemangku kepentingan harus memperkuat komitmen.
“Saat ini kita berasa pada angka 20,1 persen, sedangkan tahun 2024 nanati angka itu harus bergeser menjadi 14 persen. Selama ini kita telah melakukan berbagai upaya guna penurunanan prevelensinya. Bahkan intervensi yang dilakukan secara spesifik maupun sensitif telah dilakukan termasuk didalamnya perbaikan tata kelola. Kaita berharap seluruh upaya yang dilakukan mendukung pemerintah pusat untuk sampai pada prevelensi dibawah 14 persen,” tandasnya.
Ayah tiga anak itu menegaskan, apapun kebijakan yang dilakukan Pemkot Ambon jika tidak ada partisipasi dari masyarakat, maka semua mubasir.
“Pemerintah ini hanya bersifat mengatur, merancang program. Nah, jika rancangan program tersebut tidak didukung oleh masyarakat termasuk stakeholder yang didalamnya juga ada pers, maka kebijakan itu tidak berhasil,” tegasnya.
Ditambahkan pria smart itu, terkait anggaran untuk penurunan Stunting, diarahkan tepat pada sasaran.
“Karenanya, anggaran yang dikucurkan lewat Dana Desa itu dipèrgunakan seefisien mungkin demi tercapainya tujuan. Misalnya dengan pemberian makanan tambahan, kemudian Dapur Sehat Stunting (Dashat). Pemkot Ambon melibatkan pemerintah desa dan negeri untuk melakukan intervensi baik terhadap TP PKK Kecamatan dan desa lewat rembukan sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam anggaran,” tandasnya.
Rembuk Stunting juga dihadiri nara sumber dari Kmeenterian Kesehatan RI, Ir. Dody Iswardi, MA, Phd; Kepala Bappeda Litbang Kota Ambon, Ir. E. M. Matitaputty, M. Tech; Kepala Dinas PPKB Kota Ambon, Ir. J.W Patty, M.Si; Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M.Si; Ketua TP PKK Kota Ambon, Ny. Felisa M. Wattimena; 5 Kepala Kecamatan di Kota Ambon, Kepala Desa, Lurah, Raja di Kota Ambon. (MT-01)