100 Turis Manca Negara, “Hentakan” Rutong : Perspektif Bangun Negeri Lewat Kearifan Lokal

by -76 Views

“Ini momen berharga dan sangat penting bagi kita untuk mengembangkan pariwisata di Maluku yang berbasis budaya dan ekowisata,” ujar Maspaitella.

Ambon,moluccastimes.id-Kota Ambon perlu berbangga dengan kemajuan yang ditorehkan salah satu negeri adat dengan nama teon Lopurisa Uritalai, negeri yang menjunjung tinggi adat, memiliki perspektif yang berkesinambungan dalam upaya membangun negeri lewat kearifan lokal yang dimiliki.

Dipimpin oleh seorang Upu Latu yang berkharisma dengan kapabilitas diatas rata-rata, memberikan nuansa mengotonomisasikan negeri demi kemaslahatan masyarakatnya.

Berbagai inovasi tertuang dalam setiap derap langkah kemajuan yang ditancapkan Upu Latu Lopurisa Uritalai yang menjadikan negeri Rutong terdepan dari negeri adat di Kota Ambon, maupun di Provinsi Seribu Pulau ini.

Hentakan demi hentakan membuat negeri lainnya harus memalingkan muka melihat kemajuan sebuah negeri adat yang terletak di pegunungan bagian selatan Pulau Ambon yang dikenal dengan semenanjung Ambon.

Tanggal 11- 12 September 2025, lewat kepiawaian sang Upu Latu, Reza Valdo Maspaitella yang menggandeng Dinas Pariwisata Provinsi Maluku mendatangkan 100 wisatawan manca negara dengan menumpang MV Coral Geographer, kapal ekspedisi Australia berkapasitas 120 tamu yang berlayar di Australia, Indonesia, Asia Tenggara, dan Samudra Hindia.

“Ini momen berharga dan sangat penting bagi kita untuk mengembangkan pariwisata di Maluku yang berbasis budaya dan ekowisata,” ujar Maspaitella.

Sebagai negeri yang menjunjung adat istiadat yang harus diketahui oleh dunia, para tamu kehormatan disambut dengan prosesi adat sebagai ciri kearifan lokal masyarakat adat di Maluku. Tabuhan totobuang diselingi tarian adat Cakalele dilengkapi dengan pengalungan syal dari kain tenun oleh jujaro mungare tepat didepan gapura negeri memberi kesan selamat datang yang humanis.

“Dibungkus” kain gandong, para tamu diiringi menuju Baileo Negeri dengan prosesi adat diterima oleh Tuan Tana, Upu Latu, Lembaga Adat serta Saniri Negeri. Pemandangan ini merupakan simbol penghormatan anak negeri seiras harmoni adat, iman serta kebersamaan masyarakat terhadap tamu yang berkunjung.

Pria smart yang memiliki ragam inovasi itu menjelaskan, dari penyambutan secara adat, para wisatawan diajak menyusuri kekayaan sosial dan alam Negeri Rutong.

“Mereka, kami temani mengunjungi Gereja Zebaoth, yang menjadi warisan iman dan sejarah masyarakat negeri. Selain itu tur keliling negeri guna merasakan kehidupan keseharian masyarakat, selanjutnya hal yang menarik adalah mengunjungi Ekowisata Sagu. Mereka sangat antusias menikmati perjalanan serta menyaksikan proses pengolahan sagu secara tradisonal yang diiringi musik suling bambu. Disisi lain, terlihat pameran UMKM yang menampilkan produk-produk olahan sagu dan karya kreatif masyarakat negeri, sambil menikmati sepoian angin pantai Rutong,” bebernya.

Atensi, Asa & Suport

“Kami mengapresiasi masyarakat Negeri Rutong yang dinakhodai Upu Latu Reza V. Maspaitella, bagaimana sinergitas yang terbangun antara masyarakat adat, pemerintah negeri serta gereja sebagai batu tungku, dasar berdirinya Lopurisa Uritalai, yang disisipi dengan pelaku usaha pariwisata telah memperkuat citra Maluku sebagai destinasi wisata budaya dan ekowisata dunia. Bahkan sekaligus membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal,” papar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Dr. Achmad Jais Ely, ST. M.Si.

Disisi lain, PT. Mosaik Wisata Papua – Signature Papua Tours & Travel yang memfasilitasi kedatangan para turis termasuk Australia, Denmark, Amerika Serikat, Inggris, dan Italia turut mengapresiasi terciptanya peradaban baru di Rutong.

Managing Director PT Mosaik Wisata Papua, Mega Maya, menyampaikan bahwa Rutong memiliki keunikan yang mampu menarik minat pasar wisata internasional.

“Kami percaya bahwa pengalaman budaya, adat, dan ekowisata di Rutong dapat menjadi daya tarik utama yang membawa manfaat ekonomi sekaligus memperkuat identitas masyarakat lokal,” ujar Mega.

Harapan yang terpatri bahwa Rutong terus mengembangkan potensi pariwisata berbasis budaya dan alam, serta menguatkan peran UMKM masyarakat lokal sebagai bagian dari gerakan desa wisata berkelanjutan di Maluku. (MT-01)