Ambon, Mollucastimes.Com- Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku ( BPNB ) Selasa (04/10/2016) merayakan ulang tahun yang ke-20. Syukuran berlangsung di Aula BPNB, Rumah Tiga, Ambon, Maluku, sekaligus pelepasan pelepasan Dra. Florence Sahusilawane , MH purna bakti tahun 2014 lalu.
Acara yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan tersebut dimeriahkan oleh oleh Sanggar Seni Hawaian Band Agnes Star pimpinan Noly Hitipeuw, serta dansa katredji dari Sanggar Seni Wairanang Soya pimpinan Ois Rehatta dengan nuanasa lagu-lagu hawaian.
Mantan Kepala BPNB, Dra. Ny .Florence Sahusilawane , MH mengatakan, pegawai BPNB Maluku bekerja harus dilandasi rasa takut akan Tuhan, lewat profesionalisme, disiplin dan tanggungjawab, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik.
“Jadilah orang yang bijaksana dalam segala hal seperti taat aturan, hindari perseteruan internal karena walauapaun lembaga ini masih baru namun kemajuannya luar biasa lewat berbagai penelitian dan sumber sejarah yang diteliti.
Dijelaskan sang purna, awal terbentuk BPNB sangat terbatas baik SDM maupun sarana prasarana, namun seiring waktu berjalan BPNB mampu membuktikan diri bekerjasama dengan pemerintah daerah melestarikan budaya yang terus diperkenalkan kepada masyarakat luas.
“Selama menjabat banyak prestasi yang kami torehkan, diantaranya Arum Sejarah Bahari yang mencapai rekor luar biasa di Kalimantan Barat dan Maluku Utara, juga seminar-seminar yang banyak memberi masukan dalam tahapan menginventarisir, mengelola dan menyiapkan serta mengembalikannya kepada masyarakat untuk menjadi data dan informasi yang di proses dalam rangka penguatan jati diri generasi muda, menjawab kepentingan kehidupan masyarakat dari sisi sosial, budaya pendidikan dan ekonomi,” ujarnya.
Dirinya berharap, BPNB dapat menjadi objek wisata dunia yang mampu memperkenalkan berbagai kebudayaan masyarakat yang khas dengan nilai budayanya.
“Besar harapan adanya tingkat profesionalitas dan kebijaksanaan ketaatan dalam peraturan . dengan harapan kemanunggalan BPNB dapat meningkatkan rasa kemampuan dan keterampilan buat anak bangsa Indonesia khususnya pemuda pemudi Maluku untuk dapat melestarikan , mengembangkan nilai- nilai budaya Maluku pada kanca nasional maupun internasional karena begitu banyak nilai- nilai budaya Maluku yang membawa kita orang Maluku untuk lebih profesionalisme dalam mengembangkan budaya Maluku pada umumnya,”harapnya.
Sementara itu, Kepala BPNB Maluku, Stevanus Tiwery , SH, S.Pd , dalam dialognya mengatakan beberapa program revitalisasi yang di buat atas dasar kerjasama antara BPNB dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Dirjen Kebudayaan salah satunya yakni Program Revitalisasi Desa Adat , di mulai dengan bagaimana arsitektur rumah adat yang ada di seluruh masyarakat Indonesia termasuk Provinsi Maluku.
“Revitalisasi desa adat penting untuk mengembalikan arti dan ritual-ritual yang ada didalam rumah adat. Dana revitalisasi gedung memiliki persyaratan, hak kepemilikan diberikan bantuan sebesar Rp. 250 juta, Revitalisasi rumah adat sebesar Rp. 500 juta. Tahun 2015 revitalisasi desa adat sebanyak 10 desa, tahun 2016 sebanyak 13 desa dan 64 sanggar,”ungkapnya. (MT-10/MT-12).