3 Tahun Eliminasi Malaria, WHO Beri Penghargaan Serifikat Untuk Kota Ambon

by -64 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Pemerintah Kota Ambon menerima penghargaan atau sertifikat Eliminasi Malaria  dari World Health Organization (WHO) yang secara langsung diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hari ini Selasa 31 Mei 2022.

Menurut Penjabat Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si, masyarakat Kota Ambon harus bangga karena penghargaan yang diberikan oleh WHO.

“Ini artinya kita selangkah lebih maju dari kabupaten kota lain di Maluku. Pasalnya, sertifikat ini merupakan penilaian dari badan kesehatan dunia terhadap kondisi malaria yang ada di Kota Ambon,” aku Wattimena.

Dikatakan, penilaian dari WHO perlu diapresiasi.

 “Kita mengapresiasi penghargaan atau sertifikat yang diberikan, sebab penilaian yang mereka lakukan itu bukan satu atau dua hari tetapi beberapa tahun. Apresiasi juga diberikan kepada Dinas Kesehatan Kota Ambon yang bekerja ekstra untuk menunjukkan bahwa Kota Ambon bebas dari Malaria. Serta masyarakat juga yang telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam menginformasikan hal yang berhubungan dengan kasus Malaria,” papar ayah tiga anak ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon yang dihubungi MollucasTimes.com mengatakan, penghargaan atau sertifikat Eliminasi Malaria diberikan melalui Kementerian Kesehatan kepada 13 Provinsi dan 37 Kabupaten Kota di Indonesia.

“Kota Ambon termasuk salah satu dari 37 Kabupaten Kota di Indonesia yang menerimanya. Sesuai dengan arahan dari WHO bahwa 2030 nanti seluruh Provinsi Kabupaten Kota di Indonesia harus Eliminasi Malaria, maka dengan adanya penghargaan atau setifikat ini menandakan bahwa Kota Ambon telah 8 tahun lebih cepat ter-eliminasi malaria dari waktu yang ditetapkan oleh WHO. Ini adalah sesuatu yang menggembirakan,” tandas dokte cantik ini.

Diceritakan, penghargaan atau sertifikat tersebut tidak mudah diperoleh.

“Bertahun-tahun tenaga kesehatan berjuang dan bergelut dengan kondisi malaria di Kota Ambon. Kita diberikan waktu tiga tahun untuk berjuang dan selama tiga tahun kita tidak memiliki kasus lokal. Sebab jika dalam tiga tahun ada kasus lokal yang terjadi, maka kita harus memulai lagi dari awal,” ceritanya.

Tahun 2019-2021, Tim Independen dari WHO datang untuk menilai di Kota Ambon. 

“Selama itu mereka memantau, melihat serta melihat kinerja tenaga kesehatan serta perkembangan malaria yang ada. Nah, hasil penilaian tersebut mereka presentasikan didepan para profesor dari WHO. Ini bukan hal yang mudah karena seperti saya katakan tadi jika ada kasus lokal yang muncul maka kita harus mengulang kembali dari awal,” terangnya.

Dengan penghargaan atau setifikat yang diterima dirinya berharap agar masyarakat semakin menjaga kesehatan dan kebersihan keluarga, lingkungan sehingga tidak akan ada lagi kasus malaria. 

“Sangat gampang kita menerima penghargaan atau sertifikat tetapi agak sulit untuk mempertahankan kondisi agar tidak ada kasus. Karena itu, saya minta perhatian masyarakat untuk tetap menjaga kondisi kebersihan baik di rumah, lingkungan maupun sekitarnya. Sehingga kondisi eliminasi ini tetap ada di Kota Ambon,” pungkasnya.

Sementara itu, penghargaan atau sertifikat Eliminasi Malaria tersebut diberikan oleh Dirjen Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr. Maxi Rein Rondonuwu, D.H.S.M, MARS dan diterima oleh Sekertaris Kota Ambon, Drs. Agus Ririmasse, AP, M.Si didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M.Kes pada saat peringatan Hari Malaria Sedunia  di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *