Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Maluku menyerahkan 400 roll plastik screen house untuk dua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Passo Indah Sejahtera dan Gapoktan Suli Jaya.
Ambon,moluccastimes.id-Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Maluku menyerahkan 400 roll plastik screen house untuk dua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Passo Indah Sejahtera dan Gapoktan Suli Jaya.
“Bantuan tersebut dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan komoditas hortikultura di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah,” aku Kepala KPw BI Provinsi Maluku Rawindra Ardiansah, Selasa 11/06/2024.
Lanjutnya, pihaknya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon.
“Sinergitas ini membuktikan peran Bank Indonesia pada program pengendalian inflasi khususnya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Maluku,” ungkapnya.
Dikatakan, Bank Indonesia berkomitmen mengimplementasikan GNPIP, salah satunya pada komoditas hortikultura.
“Ketersediaan pasokan perlu terus dijaga khususnya pada musim hujan agar harga tetap stabil. Pemberian screen house kepada petani merupakan bentuk quick wininovasi,langkah preventif untuk mengamankan pasokan hortikultura,” lugas Rawindra.
Dengan curah hujan yang tinggi di wilayah Kota Ambon, potensi resiko kerusakan tanaman hortikultura.
“Oleh sebab itu pemasangan screen house diharapkan dapat memitigasi risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem. Sinergi dan kolaborasi dalam mengamankan proses hingga panen dilakukan guna mendukung ketersediaan pasokan dan mewujudkan ketahanan pangan,” tandasnya.
Pria tampan itu menegaskan, komoditas hortikultura kerap kali menjadi penyumbang inflasi khususnya pada musim hujan
“Karenanya, perlu strategi pengendalian inflasi jangka panjang diantaranya penguatan sisi hulu yang mendorong peningkatan produktivitas. Pemberian bantuan infastruktur dan berbagai program pendampingan serta pelatihan kepada petani merupakan upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan dan pengendalian inflasi,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Penjabat Walikota Ambon, Dominggus N. Kaya, mengucapkan terimakasih kepada BI Maluku dan Dinas Pertanian Maluku atas pemberian bantuan tersebut.
“Bantuan ini juga merupakan bagian tindakan pengendalian inflasi guna menghindari gagal panen. Sebab, gagal panen dan stok terbatas akan mendorong inflasi dengan kenaikan harga di pasar,” ungkap Kaya.
Ditambahkan, inflasi kota Ambon mencapai 4 61 persen, tertinggi di antara 11 kabupaten/kota di provinsi Maluku.
“Kita akan berupaya melakukan pengendalian, dalam waktu dekat akan dilaksanakan rapat koordinasi terpadu untuk hal ini,” pungkasnya. (MT-01)