6 Bulan Terdampar Di Selaru, TKSK Provinsi Maluku Sigap Bantu Akomodir Fikri Kembali Ke Desanya

by -77 Views

Fikri bersama Koordinator TKSK Promal serta
perangkat Desa Andir, Balendah, Bandung

 Ambon,MollucasTimes.com-Aksi   gerak cepat TKSK (Tenaga   Kesejahteraan Sosial Kecamatan)   Provinsi Maluku telah mengantarkan   Muhamad Fikri Firdaus kembali ke   kampung halaman di Bandung.

 Menurut Koordinator TKSK Provinsi   Maluku, Izaac Sitaniapessy, pihaknya   mengetahui keberadaan Fikri atas   kerjasama dengan TKSK yang ada di   Manipa dan juga di Saumlaki pada 12   Februari 2021.

 “Inilah yang kita bisa lakukan untuk     membantu Fikri agar bisa kembali ke   kampungnya di Bandung. Saya sangat   salut dengan kesigapan serta kecepatan   teman-teman TKSK yang selalu menyampaikan informasi walaupun melalui media sosial sehingga kita bisa berkoordinasi lebih lanjut,” aku ayah dua anak ini.

Dikatakan, Fikri, salah seorang nelayan yang terdampar di Pulau Selaru, Kecamatan Pulau Terluar.

 “Menurut ceritanya, Fikri bersama 26 teman termasuk kapten kapal, menumpang KM Maju Setia 16 menuju ke Merauke untuk memancing cumi-cumi. Namun karena kondisi alam yang tidak bersahabat, mereka akhirnya terdampar di Pulau Selaru selama 6 bulan,” demikian pria ganteng berkumis tebal ini.

Setelah berkomunikasi dan berdiskusi dengan teman-teman TKSK, kesimpulan yang diambil adalah membantu Fikri untuk kembali ke Bandung.

“Kami juga berkoordinasi dengan teman-teman TKSK Bandung untuk mencari info terkait keluarga Fikri. Anak ini tidak memiliki uang, karena itu kami berinisiatif mengakomodirnya untuk pulang ke Bandung. Semua biaya rapid test dan tiket dari Saumlaki bahkan biaya hotel, biaya rapid test di Ambon dan tiket pesawat ke Jakarta juga kami yang akomodir lewat bantuan donatur yang Tuhan pakai untuk menjadi berkat,” tandas pria asal Negeri Ameth ini.

Sitaniapessy mengatakan, selama ini TKSK memang tidak tampil didepan. “Namun, kami memiliki kepedulian yang tinggi karena kami merupakan mitra Kementerian Soial sehingga masalah-masalah seperti ini juga ikut menjadi perhatian,” timpalnya.

Sementara itu semua pengurusan sejak Fikri tiba di Ambon dilakukan oleh 4 orang TKSK Kota Ambon termasuk Ibu Nonny Soleman, satu-satunya wanita diantara 4 rekannya yang notabene adalah pria.

“Alhamdulilah setelah di Ambon, kami berempat yang mengurus Fikri baik melapor ke Dinas Sosial Provinsi Maluku hingga mengantar melakukan rapid test di kawasan Masjid Al Fatah Ambon. Sebab Koordinator kami, Bapak Izaac saat ini sedang berada di Jakarta. Dan tadi pagi Fikri sudah terbang dengan pesawat ke Jakarta untuk seterusnya dijemput oleh Bapak Izaac bersama Pemerintah Desa Andir, Kecamatan Bale Endah, Kota Bandung dan langsung diantar ke desanya,” terang ibu satu anak ini.

Ditambahkan, TKSK bekerja berdasarkan hati nurani. “Karena itu, yang masuk menjadi TKSK harus orang yang benar-benar memiliki hati nurani untuk menolong, rendah hati, tanpa pamrih,” imbuhnya.

Cerita Fikri Si Yatim Piatu Yang Terdampar 

M. Fikri Firdaus Kelmaskosu

Fikri (26), awalnya seorang penjahit konveksi yang karena Covid-19 kemudian dirumahkan. Dirinya kemudian memberanikan diri mengais rejeki dengan menjadi seorang anak buah kapal KM Maju Setia 16. Dari Bandung Fikri berangkat ke Cilacap untuk bekerja di kapal tersebut.

“Kami berangkat dari Cilacap tanggal 1 Agustus 2020 menuju ke Merauke untuk memancing Cumi-Cumi. Ditengah perjalanan banyak hambatan bahkan ombak yang besar sehingga kapal kami mengalami kerusakan, kebocoran dan patah. Karena semua ABK belum pengalaman maka kami terdampar di pulau Selaru dan ada warga yang melihat dari pantai. Kami tiba tanggal 27 Aguastus 2020. Kemudian kami ditampung di kampung tersebut, sebelumnya dikarantina selama  14 hari di Kantor Desa,” ceritanya.

Selama tinggal di Selaru, Fikri pernah mengunggah keberadaannya di media sosial.

 “Memang ada yang datang bertanya tetapi sekedar  bertanya trus nggak balik lagi. Di sana itu juga jaringan memang kurang begitu  lancar. Pas kemarin-kemarin jaringan bagus saya unggah lagi ke facebook dan ditanggapi oleh pihak TKSK,” ungkap yatim piatu ini.

Dikatakan dari 27 orang yang bersama, kini hanya tinggal 7 orang termasuk dirinya. “Mereka yang sudah pulang itu karena punya uang dan masih ada keluarganya yang dimintai tolong. Tapi, saya sama sekali tidak punya uang. Kapten kami juga entah kemana. Masing-masing mencari jalan. Sedangkan teman lain memang memilih untuk tinggal disana karena kerasan,” tambahnya.

Fikri kelahiran 26 tahun lalu ini mengakui kebaikan hati dan keramahan warga Desa Fursui, Selaru. 

“Mereka semua sangat baik bahkan saya diangkat jadi anak dari bapak angkat saya sehingga nama belakang saya ditambah M. Fikri Firdaus Kelmaskosu. Saya menyaksikan sendiri kehidupan mereka yang saling memperhatikan, menyayangi. Ternyata selama ini dalam pikiran saya orang Ambon itu sangar, hanya di wajahnya tetapi hatinya sangat baik. Ini adalah pengalaman hidup yang berguna, saya akan menceritakan kepada anak cucu saya kelak tentang perjalanan ini. Dan saya akan kembali lagi kesana,” ujarnya.

Lelaki belia ini tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Desa Fursui, Keluarga Bapak Sony Kelmaskosu untuk baju serta syal, Dinas Sosial Kepulaun Tanimbar, Dinas Sosial Provinsi Maluku, Bapak Izaac Sitaniapessy dan keluarga, TKSKS Kepulauan Tanimbar, TKSKS Kota Ambon. Teruslah berkarya TKSK Kota Ambon! (MT-01)