Kisruh Asmil, Kapendam XV/Pattimura : Tak Salah Giat Pendataan Asmil OSM Ambon

by -165 Views

Menanggapi pemberitaan media di Maluku terkait tindak kekerasan terjadap seorang perempuan yang dilakukan tim pendataan rumah dinas dan pengukuran lokasi Asrama Militer milik Kodam di OSM Ambon, pada Rabu 20 November 2024, Kapendam Kolonel Inf Heri Krisdianto angkat bicara.

Ambon,moluccastimes.id-Menanggapi pemberitaan media di Maluku terkait tindak kekerasan terjadap seorang perempuan yang dilakukan tim pendataan rumah dinas dan pengukuran lokasi Asrama Militer milik Kodam di OSM Ambon, pada Rabu 20 November 2024, Kapendam Kolonel Inf Heri Krisdianto angkat bicara.

“Pada hari Rabu 20 November kemarin, Tim dari Kodam XV/Pattimura bekerjasama dengan PT. BCA Tbk, melakukan pendataan rumah dinas dan pengukuran lokasi Asrama militer milik Kodam di OSM dalam perencanaan akan direhabilitasi. Kegiatan tersebut berjalan dengan baik, walaupun sempat ada oknum masyarakat yang menghalang-halangi,” ungkap Kapendam, Jumat 22/11/2024.

Ditegaskan, tidak ada hal salah yang dilakukan oleh Tim dimaksud.

“Kita ini berinisiatif untuk memperbaiki asrama yang notabene adalah milik Kodam. Seharusnya oknum yang
berusaha menghalang-halangi harus tahu diri. Sebab, saat aktif dinas, Kodam menyiapkan asrama untuk ditinggali. Nah, setelah tidak aktif lagi, harus meninggalkan asrama tersebut, agar supaya anggota yang masih aktif lainnya tetapi masih kontrak diluar, dapat menempati” jelasnya.

Dirinyajuga menyayangkan beberapa oknum rekan media yang menggiring opini masyarakat melalui berita yang dibuat.

“Dalam pemberitaan seolah-olah Kodam yang bersalah. Saya yakinkan bahwa tidak ada hal yang ditutupi. Masing-masing kita dengan profesi dalam hal ini beberapa oknum rekan media juga harus mampu menciptakan kesejukan, ketentraman, kenyamanan, terutama dalam lingkungan asrama. Bukan sebaliknya menjadi provokator,” tegas Kapendam.

Diungkapkan, ada sejumlah media yang memberitakan bahwa salah satu dari Tim melakukan tindak kekerasan terhadap seorang perempuan. Bahkan diduga Kazidam XV/Ptm yang melakukan tindakan kekerasan.

“Ini justru sangat tidak masuk akal, pada kegiatan pendataan ini, Kazidam tidak ada dalam Tim tersebut, Kazidam saat itu sedang ada kegiatan lain,” lugasnya.

Menurut Krisdianto, postingan berita tersebut tidak berdasarkan data dan fakta yang benar, dan terkesan dipaksakan meskipun sumbernya tidak akurat.

“Pengalaman ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk memilah dan memilih media yang terpercaya dan diutamakan yang sudah terverifikasi Dewan Pers (https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers) untuk di jadikan sebagai sumber informasi,” tandasnya.

Atas dasar itulah, Kapendam meminnta agar media-media tersebut melakukan klarifikasi dan juga permintaan maaf.

“Pasalnya ini telah masuk dalam pencemaran nama baik orang (Kazidam-red), karena apa yang diberitakan itu tidak benar,” pugkasnya.(MT-01)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *