SANKIS, Proyek Perubahan Disdik Tingkatkan Akuntabilitas Kinerja Sekolah Di Kota Ambon

by -116 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Dalam upaya meningkatkan kinerja sekolah, nilai laporan pendidikan (Rapor) sekolah menjadi sasaran untuk membuat program kegiatan guna menaikkan nilai Rapor dimaksud.

“Karena itu harus ada satu sistem yang dibuat untuk mengawal kenaikan nilai Rapor pendidikan sekolah yaitu proyek perubahan yang dinamakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Sekolah (SANKIS),” demikian Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Drs. F.F Taso, M.Si kepada MollucasTimes.com, Rabu 30/11/2022.

Diakuinya, SANKIS adalah replikasi dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang memiliki keunggulan dan fungsi.

“Nah, dari SAKIP ini kita gunakan metode Amati, Tiru, Modifikasi (ATM) ke sekolah-sekolah. Keunggulan atau Fungsi pertama adalah melakukan penawaran (Bargaining) bersama para kepala sekolah melalui perjanjian kinerja bersama Kepala Dinas untuk bagaimana meningkatkan angka Rapor yang harus dicapai oleh sekolah guna menjamin akuntabilitas pertumbuhan dan kualitas pendidikan di Kota Ambon,” urai pria tampan itu.

Yang kedua, lanjutnya, adalah untuk mengukur penganggaran.

“Selain mengukur dari sisi anggaran, SANKIS juga mengawal pemanfaatan anggaran tersebut. Mengapa demikian? sebab selama ini ternyata ada sekolah-sekolah yang mengoptimalisasikan anggaran memang untuk peningkatan Rapor namun ada juga yang digunakan untuk kegiatan yang bersifat sekunder. Dengan SANKIS ini kita bisa mengawal anggaran sekolah dikembalikan pada jalur yang benar sehingga dengan demikian dapat meningkatkan kualitas pendidikan sekolah yang bersangkutan,” jelasnya. 

Yang ketiga untuk mengevaluasi kinerja kepala sekolah. “SANKIS memiliki mekanisme mengevaluasi kinerja kepala sekolah, sebab masih ada kepala sekolah yang tidak tergantikan hingga pensiun. Padahal belum tentu kinerjanya baik selama bertugas sebagai kepala sekolah. Karenanya perlu juga dievaluasi dan dipertibangkan, walupun memang saat ini belum ada instrumen yang baik untuk mengukur evaluasi kinerja kepala sekolah,” tandas ayah dua anak itu.

Taso menambahkan, ada sepuluh (10) sekolah yang telah melakukan pengisian aplikasi SANKIS.

“Lima (5) SD dan lima (5) SMP telah kami pilih sebagai pilot project pengisian aplikasi SANKIS. Harapan kami adalah sekolah-sekolah tersebut kedepan mampu mengikuti perubahan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan,” harapnya.

Selanjutnya, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan & Ristek (Kemendikbudristek) agar SANKIS dapat diintegrasikan dengan aplikasi Manajemen Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (MARKAS) dari Kemendikbudristek.

“Aplikasi ini memang terbatas hanya untuk merealisasikan anggaran, dan ada sekolah yang belum memahami kinerja sehingga dalam kolom kinerja belum terisi. Kita akan melatih bagaimana menigsi target kinerja termasuk membuat kegiatan sehingga kedepan seluruh proses menaikkan Rapor dapat dilakukan secara proporsional dan berkualitas,” pungkasnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *