“Kami sangat mengapresiasi inisiasi serta respon Pak Gubernur bersama Pak Kopolda serta Pak Pangdam yang diwakilkan Kapoksahli. Konflik ini pernah terjadi dengan pelaku yang sama. Namun sayang tidak mendapat respon cepat dari pemerintah sebelumnya,” ungkap wakil warga negeri Tial.
Tulehu,moluccastimes.id-Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa merespon konflik bentrokan antar pemuda Negeri Tulehu dan Negeri Tial saat Idul Fitri, Senin 31 Maret 2025 kemarin.
Bersama Kapolda Maluku, serta Pangdam XV/Pattimura, Gubernur melakukan mediasi di Kantor Desa Negeri Tulehu dan Negeri Tial, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, pukul 12.30 WIT, 6Selasa 01/04/2025.
Dalam kesempatan mediasi tersebut, masyarakat kedua negeri mengapresiasi mediasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku bersama Aparat Keamanan.
“Kami sangat mengapresiasi inisiasi serta respon Pak Gubernur bersama Pak Kopolda serta Pak Pangdam yang diwakilkan Kapoksahli. Konflik ini pernah terjadi dengan pelaku yang sama. Namun sayang tidak mendapat respon cepat dari pemerintah sebelumnya,” ungkap wakil warga negeri Tial.
Dikatakan, masyarakat ingin hidup damai, aman serta tenang demi generasi mendatang.
“Dalam hal ini masyarakat meminta agar Polsek Salahutu dipindahkan ke lokasi yang strategis sehingga masalah seperti ini dapat diselesaikan secara efektif,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Gubernur Lewerissa meminta agar masyarakat menjaga kedamaian.
“Yang menjadi dasar kehidupan orang basudara adalah kedamaian, karena itu damai harus dijaga,” tegas Gubernur disela mediasi.
Pria tampan itu menyatakan masyarakat Maluku tidak lagi menginginkan konflik terjadi.
“Walaupun demikian, masalah ini harus diselesaikan secara hukum disamping kita juga harus menjunjung nilai adat yang ada,” tandas ayah tiga anak itu.
Untuk korban terdampak konflik, Gubernur berjanji akan membantu biaya pemulihan.
Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si., menambahkan bahwa aparat keamanan telah melakukan penyelidikan untuk menegakkan keadilan.
“Biarkan kami bekerja untuk mengungkapkan oknum yang harus bertanggungjawan atas peristiwa ini. Karena itu, kami minta agar masyarakat dua negeri ini cooling down dan tidak lagi melakukan gerakan tambahan apapun, tetap tenang,” pinta Kapolda.
Sementara itu, Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura Brigjen TNI Julius Jolly Suawa, menekankan bahwa kehadiran aparat keamanan adalah bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat.
“Aparat keamanan baik TNI maupun Polri tetap berupaya menjaga kondusifitas keamanan ditengah masyarakat. Seperti kata Pak Kapolda mari menahan diri, serahkan masalah ini ke pihak keamanan. Konflik ini harus segera berakhir sehingga masyarakat kembali hidup dalam kedamaian,” tandas Kapoksahli.
Mediasi hampir 3 jam itu berlangsung aman dan lancar diakhiri dengan komitmen bersama kedua negeri
untuk menjaga perdamaian dan menghindari bentrokan serupa di masa mendatang.
Pertemuan ini dihadiri juga oleh Irwasda Maluku, Karo Ops, Direktur Intelkam, dan Dansat Brimob Polda Maluku, Kasatwil Den 88 AT Wilayah Timur, Kapolresta Ambon, Dandim 1504 Ambon, Kapolsek Salahutu dan Danramil 1504 Salahutu serta Para tokoh adat, agama, pemuda, serta perwakilan masyarakat Negeri Tulehu dan Negeri Tial.(MT-01)