Perkiraan Tekanan Inflasi Tinggi, TPID Maluku Komit Perkuat Koordinasi Lewat Strategi 4K

by -90 Views

Ambon,MollucasTimes.com-Diperkirakan tekanan inflasi komoditas bahan makanan masih berpotensi berada pada level yang tinggi untuk waktu-waktu kedepan, karena itu TPID Provinsi Maluku berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi upaya pengendalian inflasi di tahun 2022 melalui strategi 4K.

Demikian rilis yang dikeluarkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Maluku, Bakti Artanta, Jumat 12/08/2022.

“4 K adalah Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif yang telah dituangkan dalam Roadmap (Peta Jalan) Pengendalian Inflasi 2022-2024 akan menjadi tumpuan dalam pengendalian inflasi di Maluku,” ungkap Artanta.

Selain itu, akan dilakukan juga percepatan realisasi perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan provinsi lain di Indonesia.

“Kerjasama ini akan terus diperluas guna memperkuat ketahanan pasokan di Maluku,” imbuhnya.

Dijealskannya, Inflasi sebesar 5,80 persen (yoy) paling tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,19 persen (yoy) sejak tahun 2017 terjadi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku pada Juli 2022 dan capaian inflasi Nasional yang tercatat sebesar 3,85 persen (yoy).

“Sementara itu, inflasi bulan Juli 2022 sebesar 1,68 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 0,11 persen (mtm) dan capaian inflasi Nasional sebesar 0,64 persen (mtm). Kelompok transportasi dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau adalah penyebab kenaikan inflasi tahunan, lebih tinggi dibandingkan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar -0,38 persen (mtm). Ini disebabkan juga akibat tingginya curah hujan di sekitar Maluku dalam satu bulan terakhir,” akunya.

Tingginya curah hujan juga menghambat aktivitas penangkapan ikan, khususnya bagi nelayan tangkap dengan ukuran kapal skala kecil (30 GT ke bawah). Bahkan yang  terjadi di daerah sentra produksi di luar Maluku juga berdampak pada terganggunya pasokan komoditas bahan makanan (utamanya hortikultura) dari luar Maluku.

“Kemudian masih berlakunya dampak kenaikan tarif cukai tembakau sebesar 12 persen di awal tahun juga memberikan tekanan terhadap harga rokok pada Juli 2022,” timpalnya.

Menurutnya, Inflasi kelompok transportasi Provinsi Maluku tercatat sebesar 15,29 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan capaian bulan sebelumnya sebesar 12,14 persen (yoy). Sementara itu, inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebesar 5,97 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan capaian sebelumnya sebesar 2,30 persen (yoy).

“ini disebabkan oleh komoditas angkutan udara, angkutan dalam kota, minyak goreng, bawang merah, dan nasi dengan lauk. Nah, secara bulanan akibat tekanan harga pada kelompok transportasi serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sehingga mengkibatkan inflasi bulan jUli 2022 yang meningkat sebesar 3,41 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,88 persen (mtm),” tandasnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *