Terjemahkan “Isi Hati Allah” , BPA Masifkan Dalam Berbagai Bahasa Di Maluku

by -55 Views
Oplus_131072

Disebutkan wanita periang itu, hingga kini BPA GPM telah menyelesaikan terjemahan Alkitab ke beberapa bahasa daerah, antara lain bahasa Alune, Naulu, dan Melayu Ambon.

Ambon,moluccastimes.id-Guna memahami firman Tuhan secara utuh, maka maka bahasa merupakan sarana penting.

“Berbagai bahasa sebagai ciri masyarakatnya mampu membawa umat mengerti apa tujuan Tuhan dalam hidup. Seperti halnya bahasa Ibu,” aku Pdt. Aprileani Hitijaubessy, (Badan Penerjemah Alkitab GPM) di Gerai Badan Penerjemahan Alkitab GPM, halaman Gereja Maranatha Rabu 22/10/2025.

Dikatakan, Badan Penerjemah Alkitab (BPA) di bawah naungan Gereja Protestan Maluku (GPM) hadir sebagai perpanjangan tangan untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam berbagai bahasa daerah di Maluku.

“Tujuan kami intinya menyampaikan isi hati Allah dalam bahasa yang dimengerti oleh setiap jemaat sekaligus melestarikan bahasa. Pasalnya, banyak jemaat sejumlah wilayah di Maluku belum sepenuhnya memahami bahasa Indonesia. Bahkan, penggunaan bahasa Melayu Ambon pun belum merata di beberapa daerah,” jelasnya.

Melalui gerai penerjemahan ini, GPM berharap jemaat dan pimpinan gereja makin sadar akan pentingnya penggunaan bahasa daerah, termasuk dalam ibadah minggu dan ibadah etnik.

“Diharapkan dalam setiap ibadah menggunakan bahasa daerah, sehingga apa yang disampaikan lewat bahasa Ibu dapat dipahami dengan baik.” timpalnya.

Disebutkan wanita periang itu, hingga kini Badan Penerjemah Alkitab GPM telah menyelesaikan terjemahan Alkitab ke beberapa bahasa daerah, antara lain bahasa Alune, Naulu, dan Melayu Ambon.

“Untuk bahasa Melayu Ambon, yang baru diterbitkan adalah kitab Perjanjian Baru sementara Perjanjian Lama masih dalam proses penerjemahan,” lugas Hitijaubessy.

Kegiatan lain yang dilakukan Badan Penerjemah Alkitab adalah pelatihan dan survei kebahasaan (Training of Translators/TOT).

“Kegiatan ini kita gelar di berbagai wilayah seperti Teor, Gesui, Kisar, dan Taliabu. Nah untuk kedepan, proyek penerjemahan akan dilanjutkan ke Wetar, Seram Utara, Taniwel, dan Kisar,”sebutnya.

Disisi lain, Pendeta smart itu berharap hasil Sidang Sinode GPM ke-39 dapat mendorong penggunaan Alkitab dalam bahasa daerah di setiap jemaat dalam setiap momen ibadah.

“Bisa dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Melayu Ambon. Semoga hal ini dapat termasifkan di Maluku,” harapnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *