Ambon,MollucasTimes.com-Kondisi Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi sebesar 2,28% (yoy) pada triwulan III tahun 2020 di Maluku namun inflasi tetap stabil.
Demikian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Noviarsano Manullang, Selasa 08/12/2020.
“Walaupun demikian masih ada kestabilan maupun kenaikan eksport dan kestabilan inflasi dan terjaga. Sementara peningkatan komoditas udang segar yang dieksport ke Tiongkok serta Ikan segar ke Asia dan Amerika Serikat. Sementara inflasi masih rendah dan terkendali 0,66% pada November 2020,” aku lelaki berkacamata ini.
Untuk sistem keuangan menurutnya masih stabil. “Karena perputaran keuangan dipengaruhi oleh daya belanja masyarakat yang kurang. Dari sisi kinerja perbankan, kredit masih cukup baik dengan resiko rendah. Pasalnya jumlah kredit macet 3,06% masih dibawah batas atas yaitu 5%. Pada sistem pembayaran juga terdapat net outflow sebesar Rp179,8 miliar yang masih sejalan dengan tingginya kebutuhan uang untuk pemulihan ekonomi daerah (bantuan sosial, bantuan pangan dan bantuan kesehatan),” papar lelaki asal Tapanuli ini.
Diakuinya, dalam upaya menerapkan 4K, maka sepanjang tahun 2020, Bank Indonesia bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dilakukan untuk menerapkan 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) serta program kerja yang mendukung pengendalian inflasi seperti mendorong penanaman hidroponik, digital farming serta memperluas budidaya perikanan,” timpal lelaki pemilik senyum manis ini.
Dari sektor UMKM, Bank Indonesia secara rutin setiap bulan menggelar pelatihan dalam bentuk webinar dengan topik dan tema terkait menciptakan UMKM yang tangguh di masa pandemi.
“Kita turut mendorong pemasaran UMKM melalui kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Virtual secara ber seri untuk mendorong promosi produk UMKM di seluruh Indonesia. Selain kegiatan KKI juga terdapat kegiatan Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) yang juga mempromosikan beragam produk UMKM khususnya yang masuk ke dalam kategori produk syariah,” ujarnya.
Manullang berharap, kinerja ekonomi Maluku tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi tahun 2020.
“Maka banyak perbaikan yang harus dilakukan, ditopang oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi seiring dengan kembalinya aktivitas ekonomi dengan hadirnya vaksin. Selain itu komoditas ekspor juga diperkirakan akan tetap tinggi didukung oleh pulihnya permintaan pasar luar negeri,” pungkasnya. (MT-01)