Ambon,mollucastimes.com-Guna membantu para pengungsi khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Yayasan Pelangi Maluku (YPM) menggandeng CARITAS Germany mendistribusikan bantuan kepada pengungsi yang membutuhkan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua YPM, Rosa Pentury kepada mollucastimes.com, Rabu 13/11/19.
“Pendistribusian bantuan ini juga disaksikan Bupati SBB, Mansur Tuharea dan jajarannya. Bantuan tersebut berupa selimut, terpal, food items, baby kits, serta higiene kits. Mekanisme pembagian bukan berdasarkan nama melalui data yang kita terima tetapi kita membagikan untuk seluruh warga yang membutuhkan, sehingga walaupun sedikit namun semua dapat menikmatinya,” papar Pentury.
Selain membagikan kebutuhan pengungsi, YPM juga memberikan Trauma Healing bgai anak-anak pengungsi.
“Trauma Healing sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk memulihkan psikologi mereka, karena itu kita melakukan banyak permainan, berusaha menyenangkan mereka. Kita juga membantu memnangun tenda semi permanen, pembangunan sanitasi, serta penerangan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut menurut Pentury, Bupati SBB mengungkapkan perasaan ketika YPM datang untuk mendistruibusikan bantuannya.
“Pak Bupati mengucapkan terimakasih yang dalam karena telah dijenguk oleh YPM dan CARITAS Germany. Beliau berharap bahwa bantuan ini bukan untuk yang terakhir. Kita akan terus menggalang bantuan sehingga bisa kembali membantu mereka disini,” ungkap ibu empat putera ini.
Dirincikan wanita cantik berkacamata ini, pendistribusian bantuan dilakukan selama 3 hari di sejumlah desa dan dusun di SBB.
“Pendistribusian dimulai tanggal 2 November di Dusun Talaga Ratu, tepatnya di Balai Desa Waimital dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pengungsi. Tim Emergency Bravo kemudian lanjut ke Dusun Siompu untuk medistribuikan bantuan kepada 2 Kepala Keluarga ekonomi lemah namun rumahnya ikut hancur akibat gempa. Tanggal 3 November, Tim Emergency Alfa menyalurkan bantuan ke Desa Waisamu, Desa Kamal serta Lohiatala. 4 November distribusi dilanjutkan ke Desa Waihatu untuk 9 Kepala Keluarga dan Desa Hatusia. Untuk Desa Haturapa Tim Emergency Bravo berbagai dengan 20 Kepala Keluarga. Di sini, warga meminta agar kedepan, bantuan yang diberikan bisa berupa bahan material untuk membangun rumah mereka kembali.
Selanjutnya Dusun Kapala Dua dan Dusun Waitasi diberikan bantuan untuk 16 orang. Bahkan kita juga memberikan bantuan melalui AM GPM Kairatu yaitu 500 telur, 500 kilo gram beras, 500 botol air mineral 1,5 liter, 10 terpal, serta minyak goreng 100 kg. Sementara untuk Seruawan, kita membagikan kebutuhan bagi disabilitas dan orang sakit,” rinci Pentury.
Dikatakan, setelah melihat dari dekat kondisi dan kehidupan para pengungsi dirinya mengakui bahwa masih banyak pengungsi yang membutuhkan bantuan selama mereka hidup di gunungn dan di hutan jauh dari akses.
“Masih banyak warga yang mengalami trauma dan belum ingin kembali ke rumah. Mereka ini butuh Trauma Healing. Kondisi keseatan serta sanitasi perlu diperhatikan lagi. Mereka membutuhkan edukasi juga terkait dengan gejala gempa. Ini merupakan tanggungjawab kita bersama, bukan saja pihak swasta tetapi juga Pemerintah Daerah sehingga kita satu hati, satu tujuan untuk mengembalikan mereka kepada kondisi yang semula,” tutupnya. (MT-01)