Lomba Suling Bambu, Bentuk Dukungan Ambon Kota Musik Dunia

by -66 Views

Ambon,mollucastimes.com-Salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada Pemerintah Kota Ambon dalam upaya menuju Kota Musik Dunia adalah menggelar Lomba Suling Bambu.

Demikian diungkapkan Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Wilhelmina Tetelepta di sela lomba Suling Bambu di Taman Budaya, Ambon, Seni 26/08/19.

“Salan satu wujud perhatian kami mendukung Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia adalah melakukan aktivitas musikalitas terutama untuk musik tradisional Suling Bambu. Sebagai seniman, kami memiliki kewajiban mempersembahkan sesuatu yang bisa memberikan pencerahan kepada dunia bahwa Ambon layak menjadi Kota Musik Dunia,” tandas Tetelepta.

Dikatakan lomba Suling Bambu ini diikuti 76 peserta. “Peserta terbagi atas siswa SD dan SMP se-Kota Ambon. Yang mengikuti lomba tentunya sekolah yang memiliki seni musik Suling Bambu. Disini kita akan menilai penampilan, kekompakan, serta tingkat kesulitan dari lagu yang dimainkan,” rincinya.

Menurutnya, kegiatan ini tidak berhenti disini saja. “Usai lomba ini, kita akan menggelar workshop di semua sekolah baik tingkat SD maupun SMP di Kota Ambon terutama bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki seni musik Suling Bambu,” tandasnya.

Musik Adalah Kekuatan & Jiwa Orang Ambon

Sementara Sekertaris Kota Ambon, A.G Latuheru, SH, M.Si saat membuka secara resmi Lomba Suling Bambu tersebut mengatakan Pemerintah Kota Ambon memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan lomba Suling Bambu ini.

“Bagi Pemerintah Kota Ambon, event ini merupakan upaya pengembangan musik sebagai ciri khas serta identitas masyarakat Kota Ambon maupun Maluku secara keseluruhan. Musik bagi kita adalah anugerah yang termeteraikan sejak dalam rahim. Inilah kekuatan, karakter serta jiwa kita sebagai orang Ambon untuk mencapai cita-cita Ambon sebagai Kota Musik Dunia,” jelas lelaki berkacamata ini.

Latuheru menambahkan, kegiatan seperti ini telah dilakukan tahun 2018 lewat Amboina International Bamboo Music Festival.

“Itu merupakan event bertaraf Internasional dengan musik Suling Bambu sebagai ikonnya. Oleh karena itu, lomba musik Suling Bambu juga mendapat apresiasi yang cukup karena kepiawaian Sanggar Loleba mengekspresikan dalam bentuk berbeda,” tandas Latuheru.

Dijelaskan Suling Bambu adalah alat musik tradisional yang tidak asing lagi, karena telah menjadi alat musik tradisional di banyak negara termasuk Indonesia.

“Secara khusus di Maluku, instrumen musik Suling Bambu memiliki perbedaan dengan Suling Bambu dari daerah lain. Misalnya dari Jawa dengan skala nada Pentatonik lima not oktaf, sementara  Suling Bambu Maluku mengadopsi skala Diatonik. Inilah yang membuat Suling Bambu Maluku mudah memainkan komposisi lagu barat modern maupun klasik,” pungkasnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *