Jakarta,mollucastimes.com-Guna mewujudkan Partai Golkar yang solid, mengedepankan asas kesetiakawanan sebagai tulang punggung di bangsa ini, harus mendapatkan pemimpin yang mampu menjadi pioner dalam melakukan terobosan kebijakan politik, merajut nilai bersama partai koalisi maupun oposisi sebagai penyeimbang.
Hal tersebut diungkapkan salah satu Ketua Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957, Dharma Oratmangun, menanggapi Muspinas Kosgoro 1957 yang diselenggarakan di Jakarta Kamis 01/08/19 lalu
“Kosgoro 1957 sebagai salah satu Kino Pendiri Sekber Golkar yang merupakan embrio lahirnya Partai Golkar mengharapkan Partai berlambang Pohon Beringin ini akan semakin diperhitungkan. Mengapa? karena Partai Golkar menjadi tulang punggung mewujudkan cita-cita luhur seluruh rakyat Indonesia mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh, kuat serta adil dan makmur,” paparnya lewat rilis kepada mollucastimes, Minggu 04/08/19.
Ditegaskan dalam Musyawarah Nasional Golkar yang hampir dipastikan akan diselenggarakan Desember 2019 nanti, seharusnya mencari jalan keluar terbaik bagi sosok yang akan memimpin Partai Golkar kedepan bukan sebaliknya saling menjatuhkan diantara kandidat.
“Dinamika yang ada ini, hanyalah retorika publik yang terkadang digoreng juga oleh berbagai pihak. Saya meyakini semua kader Golkar sangat paham dengan pola ‘main bermain’ diranah ini. Karena itu Musyawarah Nasional adalah perekat berbagai kekuatan komponen internal untuk berperan secara politis. Selain itu, harus diperhatikan kesetiakawanan yang tercermin dalam Ikrar Panca Bhakti Partai Golkar. Seluruh kader maupun simpatisan, kandidat maupun tim sukses kiranya mengedepankan semangat ‘setia kawan’ untuk mengemukakan berbagai keunggulan komparatif dengan berbagai pemikiran visioner untuk masa depan Golkar yang lebih baik, ” tandasnya.
Pernyataan Oratmangun ini seiring dengan adanya berbagai polemik sehubungan dengan pemilihan Ketua DPP Golkar 5 tahun kedepan.
“Seharusnya tidak ada konotasi ataupun pernyataan yang menyerang pribadi tokoh yang masuk dalam bursa pemilihan. Semua kandidat memiliki hak yang sama bahkan hal ini telah diatur dalam mekanisme tata tertib, apakah nanti pemilihan dilakukan secara aklamasi maupun voting akan diputuskan lewat Munas. Namun yang terpenting bagi kita sekarang ini komponen Golkar tidak boleh tercerai,” tegasnya.
Diakui ayah tiga anak ini, pilihan boleh berbeda tetapi visi untuk mengedepankan Golkar sebagai perwujudan cita-cita perjuangan bangsa harus terpenuhi.
“Karena itu, mari kita kembali merekatkan rasa kesetiakawanan. Lebih baik munculkan ide, gagasan, inovasi baru untuk mempererat rasa solidaritas daripada saling bertentangan. Siapapun yang nantinya akan memegang kendali atas partai Golkar, itulah kader terbaik yang dimiliki Golkar,” pungkas Oratmangun.
Untuk diketahui, keputusan Muspinas Kosgoro 1957 telah memutuskan mencalonkan salah satu Kader Terbaik Kosgoro “Airlangga Hartarto” diperjuangkan dalam Munas Golkar nanti, untuk memimpin Partai Golkar kembali 5 tahun kedepan.
Keputusan Muspinas tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Kosgoro 1957 HR Agung Laksono yang didampingi Sekjen DR. Sabil Rahman dihadapan Para Tokoh Golkar seperti Jusuf Kalla, BJ Habibie, Akbar Tanjung, Theo Sambuaga, Lodewijk Paulus, Yahya Zaini, Satya Yudha. (MT-01)