Ambon,mollucastimes.com-Dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga maka kesehatan ibu, bayi dan anak harus menjadi prioritas terutama menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Ambon, Welly Risakotta, di sela Orientasi Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi Dan Anak, Selasa 12/03/19.
“Pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak memiliki tujuan meningkatkan ketahanan keluarga yang dilihat dari sisi kemanusiaan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak. Karena itu orientasi seperti ini perlu dilakukan terutama kepada para Kader Posyandu yang langsung berhubungan dengan ibu, bayi dan anak di lingkungan masing-masing,” akunya.
Dikatakan, karakter maupun masa depan anak terbentuk dari ketahanan keluarga. “Peran pembentukan karakter anak dari Kader Posyandu misalnya memberikan pengetahuan gizi yang harus diasup oleh ibu, bayi dan anak. Selebihnya adalah tanggungjawab orang tua dalam perkembangan anak. Untuk membagi pengetahuan ini, maka kami hadirkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon dan Kepala Seksi dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M.Kes sangat mengapresiasi peran Kader Posyandu sehubungan dengan pemberian gizi selama masa kehamilan.
“Dengan pemberian gizi yang baik bagi ibu selama hamil, khususnya selama seribu hari kehidupan dapat menurunkan angka kematian ibu, sehingga bayi dan anak mendapat pertumbuhan normal. Hal ini juga berhubungan dengan pencegahan stunting yang marak akhir-akhir ini. Disinilah letak peran kader Posyandu,” ungkap dokter gigi ini
Walaupun demikian, lanjutnya, kasus stunting tidak banyak di Kota Ambon. “Kasus stunting banyak ditemukan di Kabupaten Maluku Tengahdan Seram Bagian Barat. Biarpun tidak banyak tetapi kita harus bisa mengantisipasi dan meminimalisasi melalui pengetahuan terhadap kehamilan, mengkonsumsi makanan sehat serta menjaga kesehatan lingkungan,” tambahnya.
Sedangkan menurut Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Elenora Wattimena, seribu hari pertama kehidupan berbicara tentang pemberian nutrisi, perlakuan cinta kasih kepada bayi dan anak.
“Pemberian nutrisi secara menyelruuh harus diberikan sejak ibu hamil hingga anak berusia 2 tahun. Hal ini akan mendorong kecerdasan kognitif dan motorik anak dengan baik. Stimulasi yang diberikan misalnya sejak ibu hamil 20 minggu dianjurkan untuk mendengar musik klasik atau Brain Booster dimana stimulasi otak karena Neuron tumbuh lebih banyak. Sehingga nantinya akan meningkatkan kualitas generasi,” tuntas ibu 2 putra ini. (MT-01)