Rebut Dukungan, SANTUN Gelar Kampanye Dialogis Di Liliboy

by -54 Views

Liliboy,MollucasTimes.Com-Setelah  melakukan dialog bersama masyarakat jasirah Leihitu seperti Alang, Larike, Wakasihu, Asilulu kini giliran Liliboy dan Hatu.

Bertempat di Gedung Pertemuan Negeri Liliboy, SANTUN menggelar kampanye dialogis bersama tokoh masyarakat,  Pemuda, Saniri Negeri Liliboy, Senin, 30/04/18.

Pada kesempatan tersebut Calon Gubernur Ir. Said Assagaf yang hadir tanpa pasangan Andre Rentanubun (sedang lakukan kampanye di lokasi lain-red) menyatakan dirinya menyadari jarang membuka ruang komunikasi  bersama masyarakat, tokoh negeri, sejak menjadi Gubernur jika bukan dalam kegiatan resmi.

“Sebab itu dalam masa cuti saya selama 4 bulan ini, saya ingin menggunakna kesempatan mendekati masyarakat guna mengetahui aspirasi maupun kesulitan yang dihadapi sehingga kedepan dapat diselesaikan,” akunya.

Sejumlah pertanyaaan, masukan maupun dukungan dilontarkan kepada SANTUN.

Ketua Saniri Negeri Liliboy, Nani Titarsole meminta perhatian SANTUN terhadap sejumlah hal diantaranya peningkatan komoditi pertanian cengkeh dan pala yang makin menurun di Liliboy karena Dinas Pertanian kemudian memanfaatkan masyarakat untuk menghasilkan bibit anakan cengkeh dan pala untuk kepentingan sendiri. Bahkan menyewa tanah satu tahun sebesar 2 juta rupiah  sebagai ladang pembibitan.

Hal lain  adalah pemekaran jazirah Leihitu, pengembalian guru-guru asal Liliboy  untuk mengabdi di negeri terutama guru SD. Kemudian  pembangunan jembatan dan jalan usaha tani, pemugaran gedung pertemuan juga  pengecatan gedung gereja.

Sementara pihak pemuda meminta bantuan SANTUN menjadi donatur bagi sejumlah mahasiwa yang kurang mampu di tingkat perguruan tinggi serta pembuatan posko SANTUN di sudut-sudut negeri Lilibooy.

Dengan gaya santunnya, Assagaf berusaha menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.

“Saya sementara berkoordinasi dengan Dinas Pertanian tapi belum ada jawaban karena mereka lagi mengikuti Musrenmbang. Saya akan menegur Kepala Dinas Pertanian terkait hal tersebut. Komoditi pertanian cengkeh dan pala harus ditingkatkan, dimana masyarakat akan memproduksi tanaman  lebih banyak dan dijual kepada Dinas Pertanian untuk kemudian disebar ke seluruh Maluku sebab Pemerintah Provinsi Maluku ingin mengembalikan  zaman Emas, rempah-rempah. Orang asing menyebut “Tiga Emas Dari Timur” yaitu Ternate, Ambon dan Banda dengan keunggulan rempah cengkeh dan pala,” jelasnya.

Diuraikan, cengkeh dan pala merupakan tanaman ratusan tahun sejak nenek moyang orang Maluku dan perlu dilestarikan bahkan harus menjadi nadi perekonomian masyarakat Liliboy khususnya tanpa harus memiliki sertifikat seperti yang diisukan selama ini.

Terkait dengan pemekaran jazirah Leihitu, diakui Assagaf Provinsi Maluku sementara menunggu pencabutan moratorium oleh Pemerintah Pusat.

“Saya lihat baliho kandidat lain yang menyatakan akan memprioritaskan pemekaran jasirah Leihitu. Untuk ketahuan masyarakat, daerah otonomi baru (DOB) hal ini telah ditandatangani  2 tahun lalu, kalau mereka bilang prioritas itu sudah terlambat.  Kita sementara menunggu pencabutan  moratorium  oleh Kementerian Dalam Negeri. Karena Pemerintah Pusat  harus menyusun Dana Alokasi Umum untuk daerah yang akan otonom. Usai pencabutan, secara otomatis pemekaran terjadi karena jazirah Leihitu termasuk dalam 13 DOB tersebut. Menurut aturan otonomi Kabupaten terdiri dari  5 Kecamatan sedangkan untuk Kotamadya minimal 4 Kecamatan. Keduanya sama kedudukan, sama otonom. Jadi Leihitu bisa memilih akan menjadi Kabupaten atau Kotamadya,” urai Assagaf.

Sementara permintaan pengembalian guru, menurutnya  dapat dilakukan jika itu adalah guru SMA/SMK sederajat.

“Saya punya kewenangan untuk hal ini tetapi hanya untuk guru SMA/SMK sederajat. Sedangkan SD dan SMP merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Kota,” lugasnya.

Untuk jembatan dan jalan usaha tani, Assagaf akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk merealisasikannya.

“Ada kewenangan anggaran dalam APBD dan APBN. Karena itu harus dilihat jembatan dan jalan ini termasuk dalam kewenangan APBD atau APBN. Saya akan minta Kepala Dinas untuk datang dan melihatnya. Jika dalam dua minggu tidak ada kegerakan dari Dinas PU, tolong laporkan kepada saya,” tegasnya.

Sedangkan pemugaran gedung pertemuan, pengecatan gedung gereja,  serta donatur bagi mahasiswa kurang mampu menurut Assagaf masyarakat harus membuat proposal.

“Ini kampanye dan saya tidak ingin Panwas menilai saya menghabiskan anggaran untuk pemberian bantuan.  Karena itu saya minta buat proposal sesuai dengan kebutuhan dan akan saya tangani secara pribadi. Kalau untuk pembuatan posko, silahkan hubungi perwakilan saya di Liliboy ini. Kita akan buat posko seberapapun diinginkan masyarakat,” janjinya.

Assagaf mengingatkan juga agar hasil kebun seperti buah langsat harus menjadi komoditi lokal yang harus dilestarikan.

“Saya ke Belanda, orang tua asal Maluku di sana  selalu mengatakan buah langsat Liliboy sangat terkenal karena manis. Karena itu saya minta ini menjadi perhatian kita khusus buah lokal di Liliboy,” pintanya.

Dirinya tak lupa berterimakasih  kepada masyarakat Liliboy bahkan secara umum kepada masyarakat di jasirah Leihitu atas stabilitas keamanan yang tercipta selama ini yang memungkinkan banyak investor merasa nyaman menanamkan modal di Maluku.

Dikatakannya selain stabilitas keamanan, tingkat kerukunan hidup umat beragama di Maluku makin meningkat.

“Saat ini angka  kerukunan hidup umat beragama di Indonesia berada pada peringkat nomor tiga. Dua tahun mendatang akan kita tingkatkan menjadi nomor satu. Itu keinginan kami yang harus didukung oleh partisipasi masyarakat,” bebernya.

Bahkan dikatakan, SANTUN akan membangun kampung multikultur untuk menyatakan bahwa Maluku merupakan Provinsi yang menunjung tinggi nilai keberagaman.

“Kampung multikultur dimana didalamnya akan ada lima agama dengan masing-masing rumah ibadahnya. Hal ini belum ada di Indonesia bahkan untuk ukuran dunia. Kita ini adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai keberagaman umat beragama,” katanya.

Diakhir penjelasannya, Assagaf mengingatkan sebagai incumbent banyak fitnah  yang sengaja dilancarkan kepada dirinya.

“Mau bangun Maluku harus jujur dengan hati tulus. Banyak fitnahan bahkan berita hoax yang dilancarkan kepada saya,” ucapnya tegas.

Dirinya meminta jika ada isu atau hoax terkait dirinya yang beredar agar dapat disampaikan kepadanya.

“Kita akan melaksanakan pesta demokrasi  pada 27 Juni 2018 untuk mencari pemimpin, tidak boleh ada tekanan  dari pihak manapun  terhadap demokrasi. Karena itu saya meminta bantu SANTUN lewat doa. Kita bersama memenangkan pertarungan ini dan membangun dengan hati,” pungkasnya yang disertai tepuk riuh masyarakat Lilibooy.

Kampanye dialogis ini dihadiri hampir seluruh masyarakat Liliboy.  Selain Partai Golkar, juga Partai Pendukung  : Demokrat, PKS, PBB. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *