Jakarta,MollucasTimes.Com-Guna menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, kader partai Demokrat yang akan “bertempur” dalam Pilkada Serentak 2018 harus mengindari diri dari praktek korupsi.
Demikian Ketua Umum Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato politik Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), di Sentul International Convention Center, Sabtu 10/03/18.
“Demokrat harus memenangkan Pilkada tahun 2018. Mengapa, karena pilkada tersebut merupakan tolak ukur bagi kita untuk melangkah nanti baik dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019,” akunya.
Dikatakannya, kemenangan yang dialami nanti merupakan hasil dari suatu pertempuran yang jujur dan adil.
“Saya menyadari bahwa kesalahan tersebut pernah dilakukan oleh kader Demokrat dan memang sangat mempengaruhi keberadaan bahkan secara otomatis menurunkan elektabilitas partai,” jelas SBY.
Sikap ketidakjujuran tersebut menurut Presiden ke 6 ini terjadi pada 2014, dan menjerat sejumlah kader Demokrat.
“Walaupun hanya beberapa kader yang terlibat dibandingkan partai lainnya, namun sangat berdampak. Sebab, memang kitalah yang sedang memegang kekuasaan saat itu sehingga menjadi sorotan tajam di mana-mana,” paparnya.
Dampak lain yang ditimbulkan adalah perolehan suara partai Demokrat dalam Pilkada 2014 menurun drastis. Dilain pihak, Demokrat tidak memiliki kader yang maju dalam Pilpres tersebut.
“Sebab itu, tahun ini yang merupakan tahun politik bagi Indonesia, kita harus saling mendukung, mengingatkan sesama kader agar terus menciptakan kehidupan yang bersih, tidak terjerumus dalam korupsi. Mari berpolitik cerdas, bersih, transparan serta memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat,” harapnya.
Tentu saja keinginan tersebut juga berlaku bagi Provinsi Maluku yang akan menyelenggarakan Pilkada 2018 dengan mengusung kader Demokrat sendiri untuk menjadi Wakil Gubernur Maluku, Anderias Rentanubun.
“Semoga apa yang menjadi cita-cita murni ini dapat direalisasikan dengan cara jujur, bersih, beretika serta sopan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang jauh dari sebutan negara korupsi,” pungkas SBY. (MT-01)