Ambon,MollucasTimes.Com-Guna memaksimalkan pelayanan di bidang pariwisata, Pemkot Ambon harus menyediakan infrastruktur dan sarana yang memadai mendukung kegiatan pariwisata.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Serly Suribory, Jumat 23/02/18.
“Umumnya kegiatan Dinas Pariwisata hanya sebatas mendatangkan wisatawan baik dalam maupun luar negeri,” akunya.
Walaupun demikian Suribory mengakui, peningkatan wisatawan per tahun di Kota Ambon mencapai 5%. Dengan pertumbuhan pariwisata tersebut maka Pemkot harus menyediakan infrastruktur yang memadai guna tercapainya visi Pemkot Ambon tahun 2020.
“Peningkatan wisatawan ini harus dibarengi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai, membuat ketertarikan wisatawan untuk terus mengunjungi Kota Ambon,” imbuhnya.
Salah satu sarana pariwisata yang harus diadakan yaitu kapal pariwisata yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan seperti diving.
“Pariwisata di Kota Ambon terutama pantai dan laut memiliki keindahan yang luar biasa sehingga harus mendapat perhatian baik dari Pemerintah Daerah maupun dari masyarakat. Dengan pengadaan kapal pariwisata misalnya dapat membantu menaikkan pendapatan asli daerah,” paparnya.
Suribory menjelaskan, jika Pemkot memiliki kapal pariwisata maka wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang ingin melakukan kegiatan di dasar laut semisal diving dapat menggunakannya.
Sebab itu, sudah saatnya Pemkot Ambon memikirkan hal ini.
“Saya dapat membayangkan ada kapal pariwisata kemudian dilengkapi dengan restoran apung, maka dipastikan akan membawa pemasukan bagi Pemkot maupun pengusaha sehingga tercipta hubungan kerja yang saling menguntungkan,” bebernya.
Dikatakan Suribory, selama ini Dinas Pariwisata belum menghasilkan PAD. Namun, dengan adanya berbagai peningkatan infrastruktur dan sarana pariwisata dapat mendongkrak PAD lewat kunjungan wisatawan ke Kota Ambon.
Suribory merincikan, total kedatangan wisatawan di Kota Ambon 2017 sebanyak 35.000 orang.
“Hingga Februari 2018 tercatat sekitar 1.600 orang lebih wisatawan yang datang ke Kota Ambon dengan kapal Artania terdiri dari penumpang sebanyak 1.024 orang dan crew lainnya sebanyak 500 orang lebih,” tuturnya.
Sedangkan jumlah total wisatawan yang datang ke Kota Ambon,menurutnya perlu dikoordinasikan dengan hotel yang ada di Kota Ambon.
“Dari negara yang berbeda seperti Belanda, Jerman, Eropa dan Australia tiap tahun memenuhi Kota Ambon sekalipun hanya sebagai tempat transit untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Banda serta Kabupaten Kota lainnya karena menyesuaikan dengan jadwal kapal maupun pesawat serta jumlah penumpang,” pungkasnya. (MT-01)