“Shreddy”Machine, Penghancur Sampah Yang Jadi Bisnis Rumah Tangga

by -99 Views

Ema,MollucasTimes.Com-Dalam upaya membuka cara pandang masyarakat terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah, Keluarga Behr-de Fretes menggagas munculnya sebuah mesin penghancur sampah plastik yang mampu menghasilkan uang melalui bisnis rumah tangga.

Hal ini disampaikan Coby de Fretes saat mensosialisasikan “Shreddy” Machine di Negeri Ema akhir Desember 2017 lalu.

“Mesin ini merupakan alat untuk menghancurkan sampah plastik berupa botol aqua bekas, ember plastik bekas, atau apa saja yang terbuatdari plastik,” akunya.

De Fretes mengatakan, awalnya pihak keluarga tertarik melihat mesin penghancur sampah plastik dan berpikir untuk mengembangkan di Negeri Ema.

“Mesin ini kami lihat di You Tube ( Dave Hakkens, “Precious Plastics”) dan sangat cocok ditempatkan di Ema, karena kami melihat banyak sampah plastik yang dibuang di tepi jurang. Hal ini dapat mengakibatkan longsor,” jelasnya.

Ide tersebut kemudian tertuang dalam desain mesin yang pengerjaannya dibantu Steve Titaley dan Rico Siahanenia dari Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ambon.

Dijelaskannya, manfaat “Shreddy” Machine dapat menghancurkan sampah plastik menjadi biji kasar maupun halus sesuai keinginan, karena dilengkapi dengan pisau yang khusus didatangkan dari Belanda.

Dengan bahan bakar bensin, “Shreddy” Machine dapat menghancurkan sampah plastik sebanyak 10 kilogram per harinya.

Ditambahkannya, keunggulan lain dari “Shreddy” Machine adalah dapat dibawa kemana-mana karena ukuran yang tidak terlalu besar.

“Kami membuat ini menjadi Pilot Project di Negeri Ema. Besar harapan kami tahun mendatang “Shreddy” Machine sudah dapat dimiliki oleh negeri-negeri di sepanjang Leitimur Selatan. Dengan demikian mampu mengurangi bencana longsor akibat membuang sampah sembarangan dan di lain pihak dapat menjadi bisnis rumah tangga yang menghasilkan uang bagi masyarakat,” paparnya.

Selanjutnya, biji plastik yang dihasilkan “Shreddy” Machine, menurut de Fretes akan dijual ke IPST Toisapu.

“Kami telah melakukan koordinasi bersama pihak IPST (Ibu Irene Sohilait) untuk membeli biji plastik dari warga Negeri Ema khususnya,” imbuhnya. (MT-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *